Indonesia
Jumat, 05 Juli 2024 13:14 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA - Indonesia dikenal bukan hanya sebagai negara kepulauan terbesar, tetapi juga sebagai rumah bagi kekayaan sumber daya alam (SDA) yang luar biasa.
Data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengungkapkan besarnya potensi cadangan SDA yang dimiliki Indonesia, mulai dari energi fosil hingga mineral strategis.
Indonesia memiliki beragam jenis SDA. Berikut adalah 13 jenis di antaranya yang dilansir dari berbagai sumber.
Berdasarkan catatan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), meski terus menurun dalam satu dekade terakhir, cadangan minyak bumi Indonesia masih mencapai 3,95 miliar barel pada 2021.
Di sektor gas alam, Indonesia menyimpan sekitar 2,8 triliun meter kubik, mewakili 1,5 persen dari total cadangan global. Meski cadangan migas Indonesia terus menurun,, potensi energi terbarukan kita sangat besar.
Kementerian ESDM jugamengungkapkan bahwa cadangan batu bara nasional mencapai 38,84 miliar ton pada tahun 2022. Dengan asumsi produksi pemakaian batu bara selama ini mencapai 600 juta ton per tahun dan tanpa temuan baru, cadangan ini bisa bertahan hingga 65 tahun.
Indonesia juga unggul dalam cadangan nikel, menempati posisi teratas dunia. Kementerian ESDM mencatat jumlah cadangan Nikel indonesia mencapai 139,4 juta ton.
Kekayaan SDA nikel menempatkan Indonesia pada posisi kunci dalam penyediaan bahan baku nikel global
Mengingat pentingnya peran ini, pemerintah sangat berambisi untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen baterai listrik terbesar di dunia.
Upaya ini didorong oleh cadangan nikel yang melimpah, yang merupakan komponen vital dalam pembuatan baterai listrik, terutama untuk kendaraan listrik yang semakin populer.
Tak kalah penting, Indonesia menduduki peringkat keenam dunia untuk cadangan bauksit dengan nilai mencapai1 miliar ton.
United States Geological Survey (USGS) mengungkap Indonesia juga menempati peringkat keenam di dunia dalam hal cadangan tembaga.
Pada tahun 2020, cadangan tembaga di Indonesia tercatat sebanyak 28 miliar metrik ton.
Indonesia juga menyimpan cadangan timah yang sangat besar, mencapai 6,84 miliar ton bijih dan 2,17 juta ton logam timah.
Badan Teknologi Nuklir Nasional (BATAN) melaporkan sumber daya uranium mencapai 81.090 ton, jumlah tersebut membuka peluang pengembangan energi nuklir di masa depan.
Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Indonesia memiliki sumber daya dan cadangan mangan yang cukup besar. Sebagian besar cadangan mangan ini terletak di Nusa Tenggara Timur. Kekayaan mineral Indonesia lainnya termasuk mangan dengan total cadangan mencapai 79,7 juta ton.
Indonesia memiliki potensi bijih besi yang sangat besar, termasuk besi pasir, besi primer, dan besi laterit. Kekayaan bijih besi dipengaruhi oleh struktur geologis yang sangat kompleks.
Total sumber daya bijih besi di Indonesia mencapai 1 miliar ton, sekitar 0,49% dari total sumber daya dunia.
Indonesia memiliki potensi aspal alam yang melimpah, khususnya aspal Buton (asbuton). Asbuton terdapat di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara, dengan potensi sebesar 694 juta ton.
Sumber daya bijih perak di Indonesia mencapai 10,4 miliar WMT. Cadangan bijih perak mencapai 2,8 miliar ton, dengan produksi tahunan sekitar 13,16 juta ton.
Kementrian ESDM mencatat Cadangan emas di Indonesia mencapai 3,6 miliar ton, cadangan emas ini diperkirakan cukup untuk 268 tahun ke depan.
Dengan kekayaan sumber daya alam (SDA) yang begitu besar dan paling lengkap di dunia, sangat penting bagi Indonesia untuk melakukan hilirisasi guna mendongkrak ekonomi.
Langkah ini tidak hanya akan meningkatkan pendapatan negara, tetapi juga menciptakan lapangan kerja, mengembangkan industri domestik, dan meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.
Indonesia memiliki potensi besar dalam berbagai sektor. Jika sumber daya ini dikelola dengan baik melalui proses hilirisasi yang efektif, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah dan meningkatkan ekspor produk bernilai tinggi.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 01 Jul 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 05 Jul 2024
10 hari yang lalu