7 Sinyal Bahwa Investasi Anda Tidak Sehat dan Berisiko

Rabu, 01 Oktober 2025 11:08 WIB

Penulis:Redaksi Daerah

Editor:Redaksi Daerah

7 Ciri-ciri Anda Terjebak Melakukan Investasi yang Salah
7 Ciri-ciri Anda Terjebak Melakukan Investasi yang Salah (NAIBAC Social Network)

JAKARTA - Investasi merupakan salah satu upaya yang kerap dilakukan banyak orang untuk mendapatkan keuntungan atau mempertahankan nilai uang tunainya. Namun, tidak banyak orang yang jeli atau cermat saat memilih instrumen investasi.

Banyak orang yang berinvestasi dengan tujuan ingin cepat untung atau kaya mendadak. Semangat yang keliru inilah yang membuat banyak orang terjebak dalam investasi yang buruk atau salah bahkan terkena penipuan.

Misalnya, investor tergiur membeli instrumen tertentu dengan biaya tinggi atau saham tanpa tahu detailnya karena tergoda mendapatkan keuntungan cepat.

Meski di permukaan terlihat menarik, investasi tetap bisa menimbulkan kekecewaan. Lebih parah, ada investasi yang sulit untuk dilepaskan begitu saja.

Oleh karena itu, jika investasi yang sedang Anda pertimbangkan memiliki salah satu pertanda atau ciri-ciri berikut, lebih baik hindari sejak awal!

Pertanda Investasi yang Salah atau Buruk

Ciri-ciri Investasi yang Salah atau Buruk

Anda Merasa Terburu-buru untuk Segera Beli

Saat harga saham sedang naik terus, memang rasanya mudah sekali untuk FOMO harus cepat beli supaya ikut merasakan untung. Akan tetapi, perlu Anda tahu bahwa perasaan terburu-buru ini justru berbahaya.

Saham yang melesat bisa saja anjlok secepat naiknya, dan Anda bisa rugi besar.
Oleh karena itu, sebaiknya Anda berinvestasi yang sesuai tujuan dan toleransi risiko Anda, bukan yang sekadar terlihat “heboh”.

Penasihat Investasi Menekan Anda untuk Membeli Instrumen Tertentu

Seperti yang dilansir dari Yahoo Finance, jika penasihat investasi Anda mendorong keras agar Anda membeli instrumen tertentu, itu bisa jadi tanda bahaya. Banyak penasihat memang wajib mendahulukan kepentingan klien, tapi ada juga yang lebih mirip sales, bekerja dengan sistem komisi, dan akhirnya mendorong produk tertentu meski tidak cocok untuk Anda.

Maka dari itu, pilih penasihat keuangan independen (fee-only advisor) yang tidak terikat kepentingan komisi. Selalu lakukan riset sendiri dan pastikan investasi itu sesuai tujuan Anda, terlepas dari saran penasihat.

Investasi Tersebut Digadang-gadang Jadi “The Next Big Thing”

Sering kali ada saham yang dipromosikan sebagai “Netflix berikutnya” atau “Amazon berikutnya”. Nyatanya, klaim seperti ini biasanya hanya cara marketing.

Sangat sulit memprediksi mana saham yang akan jadi raksasa di masa depan, apalagi kalau informasi itu datang dari orang asing di internet.

Penting untuk tidak mudah tergoda. Lebih baik buat strategi investasi jangka panjang bersama penasihat yang bisa dipercaya, lalu evaluasi apakah “big thing” itu memang cocok buat Anda.

Anda Tidak Paham Investasi Tersebut

Tidak sedikit orang terjun ke suatu instrumen investasi yang rumit atau tidak jelas hanya karena ikut-ikutan. Contohnya kripto: ada kisah sukses, tapi jauh lebih banyak kisah rugi.

Padahal masalah bisa muncul saat orang berinvestasi tanpa benar-benar tahu cara kerjanya.

Oleh karena itu, sebaiknya Anda mencari investasi baru atau alternatif, tapi pastikan Anda belajar dulu. Luangkan waktu memahami risiko dan mekanismenya, lalu diskusikan dengan penasihat jika perlu.

Investasi yang Disebut-sebut Tidak Memiliki Risiko

Perlu Anda tahu bahwa ternyata semua investasi ada risikonya. Bahkan instrumen yang dianggap aman seperti obligasi pemerintah atau deposito tetap punya risiko.

Jika ada yang mengatakan kepada Anda bahwa investasi tertentu “pasti untung” atau “tanpa risiko”, kemungkinan besar itu penipuan.

Makanya, penting untuk memilih instrumen yang risikonya sesuai dengan kebutuhan. Jika Anda mendekati masa pensiun atau berinvestasi untuk pensiun, instrumen rendah risiko lebih cocok. Jangan lupa untuk diversifikasi agar tidak terlalu bergantung pada satu aset saja.

Instrumen Investasi yang Tidak Sesuai dengan Tujuan Anda

Investasi yang bagus atau tepat bukan berarti cocok untuk semua orang. Misalnya, portofolio saham memang bagus untuk jangka panjang, tapi tidak cocok bagi pensiunan yang butuh penghasilan stabil. Atau, jika Anda tidak tahan melihat nilai investasi turun, instrumen dengan volatilitas tinggi bisa bikin stres.
Pastikan untuk selalu sesuaikan strategi investasi dengan tujuan keuangan Anda. Anak muda yang baru mulai kerja bisa lebih berani ambil risiko, sementara pensiunan sebaiknya lebih aman.

Too Good To Be True

Kalau ada investasi yang keuntungannya terdengar luar biasa sampai-sampai sulit dipercaya, biasanya memang tidak nyata. Janji-janji muluk biasanya hanya meninggalkan penyesalan.

Itu tadi beberapa pertanda investasi yang sedang Anda pikirkan atau pertimbangkan merupakan investasi yang buruk atau salah. Segera tinggalkan!

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh pada 01 Okt 2025