Indonesia
Selasa, 03 Desember 2024 13:50 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA – Total cadangan nikel dunia diketahui mencapai lebih dari 130 juta metrik ton (MT), dengan cadangan nikel di negara-negara di luar sembilan negara teratas tersebut hanya mencapai 9,1 juta metrik ton.
Sebagian besar permintaan nikel global berasal dari industri pembuatan baja, khususnya di China. Negara Asia ini merupakan konsumen nikel terbesar di dunia, yang mencakup sekitar 65% dari total konsumsi, dengan sebagian besarnya digunakan untuk produk baja. Pasar baterai kendaraan listrik (EV) muncul sebagai pasar utama nikel lainnya.
Dilansir dari Nasdaq, dalam laporan terbaru Survei Geologi AS, dan data tambang bersumber dari basis data pertambangan MDO, berikut negara dengan cadangan nikel terbanyak di dunia. Yuk, simak!
Cadangan nikel: 55 juta metrik ton
Indonesia memiliki cadangan nikel tertinggi di dunia, mencapai 55 juta metrik ton, dan juga menempati posisi teratas untuk produksi nikel, dengan 1,8 juta MT logam yang diproduksi tahun lalu.
Produksi nikel Indonesia telah tumbuh secara eksponensial dari produksi tahun 2017 sebesar 345.000 MT. Bahkan, produksinya baru menembus angka 1 juta MT pada tahun 2021, yang berarti meningkat sebesar 800.000 MT hanya dalam waktu dua tahun.
Peningkatan besar-besaran ini merupakan bagian dari upaya negara tersebut untuk membangun industri baterai kendaraan listrik dengan harapan menjadi pemasok utama bagi China.
Cadangan nikel: 24 juta metrik ton
Australia memiliki cadangan nikel tertinggi kedua di dunia, yaitu sebesar 24 juta metrik ton. Namun, perlu dicatat bahwa cadangan terbukti dan terduga Australia yang sesuai dengan JORC adalah sebesar 865 juta MT.
Dalam hal produksi nikel, Australia hanya berada di peringkat keenam di antara produsen nikel terbesar di dunia, dengan produksi sebesar 160.000 MT pada tahun 2023. Australia mungkin akan mengalami penurunan tingkat produksi tahun depan karena beberapa tambang nikel dengan produksi tertinggi di Australia ditutup akibat kelebihan pasokan dari Indonesia.
Cadangan nikel: 16 juta metrik ton
Cadangan nikel terbesar ketiga dimiliki oleh Brasil, yang memiliki total 16 juta metrik ton. Negara ini telah mengalami peningkatan produksi nikel dalam beberapa tahun terakhir, dengan produksi meningkat dari 76.100 MT pada tahun 2021 menjadi 89.000 MT pada tahun 2023. Meski demikian, Brasil masih menjadi produsen nikel terbesar kedelapan di dunia.
Cadangan nikel: 8,3 juta metrik ton
Rusia, produsen nikel terbesar keempat di dunia pada tahun 2023, memiliki cadangan nikel yang sangat besar, yakni sebesar 8,3 juta metrik ton. Negara tersebut mengalami kemerosotan produksi tahun lalu, dengan produksi sebesar 200.000 MT dibandingkan dengan 222.000 MT pada tahun 2022.
Cadangan nikel: 7,1 juta metrik ton
Kaledonia Baru memiliki cadangan nikel terbesar kelima di dunia sebesar 7,1 juta metrik ton, dan Wilayah Prancis di Pasifik Selatan juga merupakan produsen nikel terbesar ketiga, dengan produksi sebesar 230.000 MT pada tahun 2023. Industri nikelnya merupakan pusat perekonomian Kaledonia Baru.
Secara historis, Kaledonia Baru menolak menjual bijih nikel secara langsung ke negara-negara konsumen nikel besar seperti China untuk mempertahankan industri peleburan dan pemurnian dalam negerinya, yang merupakan salah satu sumber pendapatan utamanya.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Kaledonia Baru telah mulai mengekspor ke China, dengan 39,2% ekspor nikelnya pada tahun 2022 ditujukan ke negara Asia tersebut.
Cadangan nikel: 4,8 juta metrik ton
Cadangan nikel berikutnya dalam daftar ini adalah Filipina, dengan 4,8 juta MT. Produksi nikel negara tersebut tumbuh signifikan tahun lalu, naik dari 345.000 MT pada tahun 2021 menjadi 400.000 MT pada tahun 2023.
Nickel Asia merupakan salah satu produsen nikel terkemuka di negara ini. Operasi nikel yang sepenuhnya dimilikinya meliputi tambang Cagdianao dan Hinatuan. Perusahaan ini juga memiliki saham signifikan di tambang nikel Rio Tuba (60%) dan Taganito (65%).
Nickel Asia memasok bijih limonit dari tambang Rio Tuba ke pabrik pengolahan nikel hidrometalurgi pertama di Filipina. Pabrik Coral Bay dimiliki oleh Coral Bay Nickel, yang mana Nickel Asia memiliki saham ekuitas sebesar 10%.
Cadangan nikel: 4,2 juta metrik ton
China memiliki cadangan nikel terbesar ketujuh di dunia, yakni sebesar 4,2 juta metrik ton. Produksi nikel negara tersebut pada tahun 2023 hampir setara dengan tahun sebelumnya, yakni sebesar 110.000 MT dibandingkan dengan 114.000 MT pada tahun 2022.
Meski China berada di urutan ketujuh dalam hal cadangan dan produksi nikel, negara Asia tersebut memainkan peran penting dalam penetapan harga nikel karena peran komoditas tersebut dalam produksi baja tahan karat. China merupakan negara penghasil baja terbesar sekaligus konsumen logam paduan terbesar.
Cadangan nikel: 2,2 juta metrik ton
Berikutnya dalam daftar cadangan nikel terbesar adalah Kanada dengan 2,2 juta metrik ton nikel. Negara ini juga menempati peringkat kelima sebagai produsen nikel terbesar, meningkatkan produksinya dari 143.000 MT pada tahun 2022 menjadi 180.000 MT pada tahun 2023.
Cadangan nikel: 340.000 metrik ton
Terakhir dalam daftar cadangan nikel terbesar ini adalah AS, yang memiliki cadangan nikel sebesar 340.000 metrik ton. Dengan cadangan nikel yang jauh lebih sedikit dibandingkan negara-negara lain, AS juga berada di posisi terbawah dalam hal produsen nikel terbesar di dunia. Pada tahun 2023, produksi nikel negara tersebut mencapai 17.000 MT, sedikit menurun sebesar 500 MT dari tahun sebelumnya.
Itu dia bebrapa negara dengan cadangan nikel terbanyak di dunia.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 01 Dec 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 03 Des 2024