Alhamdulillah, Indonesia Bebaskan Bea Masuk Kurma hingga Zaitun dari Palestina

Senin, 24 Oktober 2022 21:59 WIB

Penulis:Egi Caniago

Editor:Egi Caniago

Crop_20221024_225808_8520.jpg
Presiden Jokowi saat menerima kunjungan resmi Perdana Menteri (PM) Palestina Mohammad I.M. Shtayyeh di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin, (24/10/2022). (Biro Pers Setpres )

Presiden Joko Widodo menyatakan Indonesia telah memberikan fasilitas unilateral berupa pembebasan bea masuk untuk kurma dan zaitun dari Palestina ke Indonesia.

Kepala Negara menyampaikan itu saat menerima kunjungan resmi Perdana Menteri (PM) Palestina Mohammad I.M. Shtayyeh di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin, (24/10/2022).

Disampaikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi,  kerja sama kedua negara di bidang ekonomi, sangat diapresiasi khususnya perdagangan kedua negara yang terus meningkat.

Indonesia telah memberikan fasilitas unilateral berupa pembebasan bea masuk untuk kurma dan zaitun dari Palestina ke Indonesia.

"Fasilitas tersebut juga akan diberikan kepada produk-produk lain dari Palestina sebagai bentuk dukungan Indonesia kepada Palestina," tandas mantan Wali Kota Solo itu.

Kedepannya, Indonesia berharap kerja sama ekonomi dapat terus ditingkatkan di masa-masa yang akan datang.

Jokowi jug turut menyampaikan komitmen Indonesia untuk memberikan bantuan kemanusiaan dan pembangunan kapasitas.

MoU Perjanjian Hibah bantuan baru Pemerintah Indonesia kepada Palestina telah ditandatangani beberapa hari yang lalu. Selain itu, Indonesia juga dalam proses penyaluran bantuan kepada Palestina melalui UNRWA dan ICRC.

"Bantuan ke Palestina bukan hanya dari Pemerintah, tetapi juga dari masyarakat sipil. Saat ini MUI tengah memproses pembangunan Rumah Sakit Indonesia di kota Hebron, Palestina," ungkapnya.

Selain bantuan kemanusiaan, Presiden Jokowi mengatakan Indonesia juga memberikan bantuan pengembangan kapasitas dalam rangka mempersiapkan negara Palestina yang merdeka.

Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir Indonesia telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 2 ribu warga Palestina.

"Hari ini ditandatangani MoU pembangunan kapasitas untuk mendukung pendirian otoritas obat dan makanan independen di Palestina. Ke depan pemberian bantuan pengembangan kapasitas akan terus kita lakukan antara lain di bidang UMKM, _e-commerce,_ dan penangangan bencana," tandasnya. (balinesia.id)