Investor
Rabu, 19 Mei 2021 21:09 WIB
Penulis:Sutan Kampai
Beberapa waktu lalu Gojek dan Tokopedia telah mengumumkan hasil kolaborasi bisnis keduanya dengan melahirkan perusahaan teknologi terbesar, yakni Grup GoTo.
Lantas kapan rencana penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) entitas perusahaan ini akan dilaksanakan?
Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna mengaku belum menerima dokumen permohonan pencatatan baik dari Gojek, Tokopedia ataupun entitas gabungan Go-To.
“Sebagai operator bursa tentunya kami akan selalu siap menerima dan memproses seluruh permohonan perusahaan yang berencana untuk IPO dan mencatakan sahamnya di BEI,” ujarnya ketika dikonfirmasi oleh awak media, dikutip Rabu 19 Mei 2021.
Berdasarkan data BEI per 18 Mei 2021, terdapat 25 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI yang saat ini masih menjalani proses evaluasi. Dari jumlah tersebut, ada dua perusahaan yang diklasifikasikan pada sektor teknologi.
Secara rinci, terdapat empat perusahaan dalam antrean pencatatan saham BEI yang tergolong perusahaan dengan aset skala kecil dengan nilai di bawah Rp50 miliar. Kemudian, 12 perusahaan aset skala menengah dengan nilai aset Rp50 miliar – Rp250 miliar, dan sembilan perusahaan aset skala besar dengan nilai aset di atas Rp250 miliar.
Dampak IPO
Sementara, Nyoman menyambut baik pengumuman merger kedua perusahaan raksasa teknologi tersebut. Terlebih ia meyakini jika IPO GoTo ini terlaksana dengan baik, maka akan membawa dampak yang positif bagi pasar modal Indonesia dan perekonomian dalam negeri.
Menurutnya, kapitalisasi pasar GoTo akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap ukuran kapitalisasi pasar modal Indonesia. Hal ini, kata dia, dapat meningkatkan daya tarik atau attractiveness bursa saham Tanah Air di pasar global.
Nyoman turut menyampaikan beberapa manfaat dari rencana aksi korporasi tersebut untuk GoTo dan para stakeholder. Selain dapat menggelar pendanaan melalui pasar modal, tercatatnya GoTo tentunya juga dapat bermanfaat bagi peningkatan kinerja perusahaan melalui tambahan pendanaan yang diperoleh.
Di sisi lain, lanjutnya, dengan pencatatan GoTo di pasar modal Indonesia diharapkan dapat memberikan peningkatan yang signifikan dari sisi coverage investor melalui cakupan mitra driver, mitra penjual, serta pengguna aktif yang dapat ikut serta menjadi investor perusahaan.
“Melalui pasar modal, GoTo dapat tumbuh dan berkembang bersama dengan para stakeholder perusahaan yang selama ini telah memberikan support terhadap pertumbuhan GoTo,” tambah Nyoman.
Selain itu, manfaat lain yang dapat diterima oleh GoTo adalah peningkatan corporate governance pada masa mendatang. Sehingga perusahaan dapat dikelola secara lebih transparan, lebih akuntabel dan lebih profesional. (TrenAsia.com)
4 bulan yang lalu