Australia
Rabu, 21 April 2021 05:09 WIB
Penulis:Sutan Kampai
Dua perusahaan medis asal Australia dan Kanada sepakat membangun kebun ganja terbesar di dunia di salah satu negara bagian Australia, Queensland.
Mengutip dari ABC News, Selasa, 20 April 2021, Australian Natural Therapeutics Group (ANTG) dan Asterion Cannabis Inc mengadakan merger untuk mempercepat rencana pembangunan sampai dengan 2 tahun ke depan.
Fasilitas konstruksi mulai dibangun dari daerah pinggiran Toowomba tepatnya dekat Bandara Wellcamp dalam kurun waktu 6 bulan.
Kebun ganja tersebut diproyeksikan mampu memproduksi 500 ton ganja per tahun dengan nilai lebih dari 1 miliar dolar Australia setara Rp11,2 triliun (asumsi kurs Rp11.273 per dolar Australia).
“Australia akan menjadi pemimpin global dalam produksi ganja secara medis,” ujar CEO ANTG Matt Cantelo.
Kedua perusahaan itu diprediksi akan mengeluarkan dana sebesar 400 juta dolar Australia atau setara Rp4,5 triliun, untuk membangun fasilitas manufaktur dan penelitian ganja secara medis.
Terlebih, ANTG mengaku telah mendapatkan akses untuk mengekspor produk medis ganja ke pasar Eropa.
“Sehingga kita memiliki kemampuan untuk menumbuhkan dan memenuhi permintaan yang meningkat untuk obat-obatan cannabinoid,” kata Mr Cantelo.
Selain itu, Australia telah melegalkan penjualan obat-obatan ganja dalam dosis rendah tanpa resep.
Hal itu bedasarkan aturan baru yang dikenalkan oleh regulator obat-obatan dan terapi Australia (Therapeutic Goods Administration) pada Februari 2021. (TrenAsia.com)
3 bulan yang lalu