Artificial Intellegence
Rabu, 29 Oktober 2025 14:02 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah

JAKARTA - Amazon mengumumkan rencana untuk memangkas hingga 30.000 posisi korporat mulai pekan ini sebagai bagian dari upaya efisiensi biaya setelah masa pandemi. Pemutusan hubungan kerja (PHK) ini menjadi yang terbesar sejak tahun 2022, ketika perusahaan e-commerce tersebut mengurangi sekitar 27.000 karyawan.
Gelombang PHK terbaru ini mencakup hampir 10% dari total 350.000 pegawai korporat Amazon, meski secara keseluruhan hanya mewakili sebagian kecil dari total tenaga kerja global yang mencapai 1,55 juta orang. Pemangkasan ini akan memengaruhi beberapa divisi utama, antara lain People Experience and Technology (PXT), operasi, perangkat dan layanan, serta Amazon Web Services (AWS).
Sumber internal menyebutkan bahwa para manajer telah mendapatkan pelatihan khusus untuk menyampaikan keputusan tersebut kepada karyawan sebelum pengumuman resmi melalui email dikirimkan pada Selasa pagi, 28 Oktober 2025.
Baca juga : Tahan Guncangan MSCI, BBCA–BBRI–ICBP Jadi Incaran Trader Hari Ini
CEO Andy Jassy menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya menyederhanakan birokrasi dan menyederhanakan struktur manajemen.
Jassy juga menegaskan bahwa penggunaan kecerdasan buatan (AI) kini mulai memengaruhi efisiensi dan jumlah tenaga kerja, terutama di posisi dengan tugas rutin dan repetitif.
Untuk meningkatkan transparansi internal, Jassy telah membentuk saluran pengaduan anonim berbasis AI yang sejauh ini menghasilkan sekitar 1.500 laporan dan lebih dari 450 perubahan proses.
Menurut analis eMarketer, Sky Canaves, Amazon mengalami peningkatan produktivitas yang signifikan berkat penerapan teknologi AI di tim korporatnya, sehingga memungkinkan perusahaan untuk melakukan pengurangan tenaga kerja secara besar.
Ia juga menilai bahwa perusahaan tersebut sedang menghadapi tekanan jangka pendek untuk menyeimbangkan antara investasi jangka panjang di bidang infrastruktur AI dan kebutuhan efisiensi operasional saat ini.
“Amazon telah melihat cukup banyak peningkatan produktivitas berbasis AI dalam tim korporatnya sehingga bisa mengurangi tenaga kerja secara signifikan, Amazon menghadapi tekanan jangka pendek untuk menyeimbangkan investasi jangka panjangnya dalam infrastruktur AI.” ujar Sky Canaves, dikutip emarketer.com, Selasa, 28 Oktober 2025.
Secara global, industri teknologi telah kehilangan sekitar 98.000 pekerjaan pada 2025 di 216 perusahaan, setelah 153.000 PHK pada 2024. Meski begitu, divisi AWS Amazon masih menunjukkan pertumbuhan dengan penjualan kuartal II mencapai US$ 30,9 miliar, naik 17,5% secara tahunan, meski masih tertinggal dari pesaing seperti Azure dan Google Cloud.
Unit tersebut juga tengah memulihkan diri dari gangguan jaringan selama 15 jam yang sempat melumpuhkan layanan seperti Snapchat dan Venmo.
Baca juga : IDCloudHost Rekomendasikan Dedicated Server Tier 4 untuk Performa Perusahaan yang Stabil dan Aman
Amazon berencana meningkatkan pengeluaran modal (capital expenditure/CapEx) menjadi sekitar US$100 miliar atau setara kurang lebih Rp1.635 triliun (kurs Rp16.350 per dolar AS) pada tahun 2025.
Sebagian besar anggaran ini, seperti yang dinyatakan CEO Andy Jassy, akan dialokasikan untuk pengembangan kecerdasan buatan (AI) di divisi Amazon Web Services (AWS).
Investasi besar tersebut menimbulkan tekanan pada profitabilitas perusahaan dalam jangka pendek. Margin operasi AWS diproyeksikan turun dari 39,5 persen menjadi sekitar 35 persen pada 2025, sebagian disebabkan biaya depresiasi dari ekspansi infrastruktur yang sangat besar.
“Amazon menghadapi tekanan jangka pendek untuk menyeimbangkan investasi jangka panjangnya dalam infrastruktur AI,” ujar Sky Canaves, dikutip emarketer.com, Selasa, 28 Oktober 2025.
Meski mengalami tekanan margin, jelang laporan kinerja kuartal III, saham Amazon naik 1,2% menjadi US$ 226,97, mencerminkan optimisme investor terhadap arah bisnis perusahaan di tengah perubahan besar yang tengah berlangsung.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Muhammad Imam Hatami pada 28 Oct 2025
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 29 Okt 2025
14 hari yang lalu