Kamis, 21 Januari 2021 02:42 WIB
Penulis:Sutan Kampai
Wakil Ketua DPRD Sumbar Suwirpen Suib, meminta seluruh unsur terkait, bersinergi dalam menyukseskan normalisasi Sungai Batang Lembang. Jika tidak, kabupaten dan Kota Solok, akan menjadi langganan banjir setiap tahun.
“Dengan kondisi sekarang, Sungai Batang Lembang tidak sanggup lagi menampung debit air ketika musim hujan datang, harus ada koordinasi pemerintah pusat hingga pemerintah nagari untuk menyukseskan normalisasi,” katanya dikutip dari laman resmi DPRD Sumbar, Rabu 20 Januari 2021.
Dia mengatakan upaya normalisasi Batang Lembang selalu terbentur persoalan ulayat, sehingga pergerakan pemerintah cukup terbatas. Sungai ini harus segera dilakukan pengerukan dan pelebaran, agar banjir tahunan yang menerpa Solok bisa diminimalisir.
Dia mengatakan, jika dibebankan pada keuangan daerah untuk normalisasi tidak mencukupi, perlu koordinasi dengan pemerintah pusat sesuai dengan kewenangan masing-masing.
Selama ini, pemerintah provinsi selalu menganggarkan melalui pos anggaran bantuan keuangan khusus kabupaten/kota (BKK). supaya lebih optimal harus ada andil pemerintah.
“Pemerintah nagari harus bekerja lebih optimal dalam hal sosialisasi, sehingga masyarakat mengerti akan pentingnya normalisasi Batang Lembang,” katanya.
Dia mengatakan jika Solok menjadi langganan banjir setiap tahun, kerugian moril, materil akan menghantui masyarakat dan pemerintah. Untuk itu perlu perencanaan strategis agar hal itu tidak terus terjadi.
Selain melakukan normalisasi,lanjutnya, harus ada pengalihan aliran sungai ke Batang Bawan. Proses tersebut juga memakan anggaran besar.
Perlu perencanaan jangka panjang untuk mencegah terjadinya banjir, pemerintah dan masyarakat harus bersinergi.
Dia menambahkan terjadinya musibah harus ditindaklanjuti bersama, seluruh korban membutuhkan bantuan. Meski demikian, prioritaskan yang benar-benar membutuhkan.
Sebelumnya sebanyak 9.045 jiwa dari 730 kepala keluarga (KK) menjadi korban banjir dikarenakan luapan Sungai Batang Lembang baru baru ini.
Kepala BPBD Kota Solok, Ikhlas mengatakan, peristiwa banjir kali merupakan yang terparah dan merata. Bahkan, ketinggian air mencapai 2 meter.
Menurutnya, banjir ini bersumber dari luapan aliran sungai Batang Lembang dan juga kiriman dari Kabupaten Solok yang juga dari sungai yang sama. (DPRD Sumbar)