Yahoo
Senin, 29 Januari 2024 17:08 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA - Selama beberapa waktu terakhir, perkembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) jadi sangat pesat. Tidak mengherankan jika sekarang kita sudah bisa menyaksikan adopsi teknologi ini oleh perusahaan teknologi terbesar di dunia, seperti Adobe, Meta, hingga Microsoft.
Berbagai aplikasi AI kini juga bermunculan, mulai dari kemudahan berkendara melalui ADAS hingga adanya chatbot AI yang dapat membuat konten secara tiba-tiba. Tidak hanya itu, seperti yang dilansir dari HT Tech pada Senin, 29 Januari 2024 peneliti Google DeepMind memanfaatkan AI untuk membantu satu bidang tambahan, yaitu ilmu kedokteran.
Dengan inovasi terbaru mereka, para peneliti mengungkap bahwa asisten AI untuk dokter yang dapat membantu mendiagnosis pasien. Dalam sebuah paper riset yang diterbitkan di arXive, peneliti Google DeepMind telah menemukan model AI baru yang disebut Articulate Medical Intelligence Explorer atau AMIE.
Peneliti Google menyebutkan bahwa AMIE adalah sistem AI riset yang berdasarkan Large Language Model (LLM) dan dioptimalkan untuk penalaran diagnostik dan percakapan.
Untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dari MIE di berbagai kondisi dan konteks medis, para peneliti merancang lingkungan pembelajaran self-play-based dengan mekanisme feedback otomatis untuk diagnostik medis dalam lingkungan perawatan virtual.
Alat tersebut dilatih pada kumpulan data dari dunia nyata yang terdiri dari penalaran medis, ringkasan medis, dan percakapan klinis dunia nyata. AMIE juga bertujuan untuk meningkatkan diagnostik medis dengan meningkatkan kualitas percakapan soal medis. AMIE juga dapat mengajukan pertanyaan klarifikasi untuk membantu diagnosis dengan lebih baik sambil tetap mempertahankan empati.
Dalam studi evaluasi yang dilakukan oleh Google, AMIE tidak hanya menunjukkan akurasi diagnostik yang lebih baik, tapi juga kualitas percakapan yang lebih baik dibandingkan dengan Primary Care Physicians.
Seperti yang dilansir dari HT Tech, AMIE masih sekedar penelitian. AMIE hanyalah karya eksperimental awal, bukan produk dan memiliki beberapa keterbatasan yang diyakini memerlukan studi ilmiah lebih lanjut yang cermat dan ekstensif untuk membayangkan masa depan di mana sistem AI yang bersifat empatik, dan diagnostik jadi lebih aman, bermanfaat, dan dapat diakses.
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Justina Nur Landhiani pada 29 Jan 2024