Gubernur: Guru di Sumbar Masih Sulit Memahami IT

Selasa, 23 Juni 2020 16:29 WIB

Penulis:Sutan Kampai

Ilustrasi seorang guru tengah mengajar komputer kepada siswa. Foto: ist
Ilustrasi seorang guru tengah mengajar komputer kepada siswa. Foto: ist

PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengaku bahwa selama diterapkannya belajar di rumah akibat adanya pandemi COVID-19 ini, tidak berjalan dengan baik. Hal ini disebabkan masih lemahnya sumber daya alam (SDM) para guru soal teknologi informasi.

Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno, mengatakan, ada para tenaga guru di berbagai daerah di Sumatera Barat yang masih belum memahami teknologi informasi. Akibatnya selama penerapan belajar di rumah di masa pandemi COVID-19 ini, para guru memilih untuk memberikan tugas sekolah, dengan cara membuka buka dan melaksanakan tugas sekolah di rumah.

"Di Sumatera Barat masih ada guru yang belum bisa menggunakan teknologi. Padahal dalam melaksanakan belajar di rumah, semuanya berhubungan dengan teknologi. Belum lagi sosial ketersedian jaringan internet yang masih dialami oleh berbagai daerah di Sumatera Barat ini," katanya.

Ia membeberkan masih adanya guru yang belum bisa menguasai teknologi seperti menggunakan komputer atau mengajar melalui daring (internet). Kondisi yang demikian, harusnya jadi perhatian Dinas Pendidikan, seperti memberikan pembekalan SDM dalam penggunaan IT tersebut.

Menurutnya, jika hal tersebut tidak dilakukan, maka persoalan belajar di Sumatera Barat ini akan terus ada. Buktinya, dalam pelaksanaan belajar di rumah dalam kondisi pandemi COVID-19 ini, semua kondisi belajar itu tidak terlepas dari teknologi informasi.

Dikatakannya, untuk peserta didik dapat belajar jarak jauh namun harus memiliki fasilitas dan menguasai penggunaan produk teknologi yang digunakan. Produk teknologi yang dapat digunakan oleh peserta didik antaranya komputer, laptop, netbook dan handphone seluler.

"Nah, sementara di Sumatera Barat sendiri jika ada para guru yang belum bisa untuk melakukan hal itu, bagaimana fasilitas itu bisa termanfaatkan dengan baik. Kedepan hal ini perlu diperbaiki," ungkapnya.

Ketidakpahaman guru soal IT itu, tidak hanya masih belum mampu untuk bisa mengoperasikan komputer saja, tapi juga belum bisa untuk menginstall sebuah aplikasi di smartphone nya yakni zoom.

Bahkan ada lagi yang lain tidak bisa berfungsi baik, sudah ada komputer terbaru tetapi tidak bisa menjalankan jadi persoalan yang agak teknis tetapi itu kenyataan.

Akibat kurangnya pemahaman terhadap IT, terpaksa guru hanya memberi buku untuk dibaca, beri tugas untuk dikerjakan yang penting anak-anak tetap belajar di rumah dan tidak menganggur. Irwan menilai guru hanya mengajar sesuai pemahaman masing-masing.

"Jadi dampak pandemi COVID-19 yang dialami sektor pendidikan di Sumatera Barat mengalami kesulitan dalam memberikan pembelajaran pada anak didik. Ditambah dengan kemampuan pemahaman tenaga pendidik dan keterbatasan fasilitas," ujar dia.

Ia menjelaskan sejak adanya kasus pertama COVID-19 di Sumatera Barat yakni tanggal 26 Maret 2020 yang lalu, Pemprov Sumatera Barat sudah mulai meliburkan sekolah atau memilih untuk belajar di rumah saja.