finansial
Senin, 14 Maret 2022 21:30 WIB
Penulis:Sutan Kampai
Editor:Redaksi
Masyarakat yang ingin berinvestasi emas diminta mencermati krisis global. Pasalnya harga emas belakangan ini kembali anjlok akibat kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) yang bakal diumumkan Kamis (17/3/2022) dini hari mendorong penguatan dolar, pada saat bersamaan konflik Rusia-Ukraina masih berlangsung.
Analis keuangan Arison Tjendra menilai kondisi tersebut mengakibatkan harga emas tertekan turun. Pada saat bersamaan terjadi kemajuan dialog gencatan senjata Rusia-Ukraina yang mengakibatkan pasar beralih dari emas ke aset risiko.
“Untuk yang ingin membeli emas sebagai investasi, bisa masuk membeli di kala situasi ekonomi global sedang bagus, tidak ada konflik dan krisis. Di saat itu, harga emas pasti bergerak menurun, dan itu saat nya masuk untuk membeli,” kata Ariston, kepada TrenAsia.com (Jejaring KabarMinang.id), Senin (14/3/2022).
Ariston tidak bisa memastikan potensi harga emas akan stabil dalam waktu dekat. Alasannya, faktor global menjadi penentu harga emas menguat atau sebaliknya.
“Krisis ekonomi, konflik akan terjadi lagi di dunia, dan ini akan mendorong lagi kenaikan harga emas. Di saat itu, investor bisa menjual sebagian emasnya untuk merealisasikan profit,” ungkapnya.