Hindari 6 Tindakan Terlarang ini Saat Berkemah di Alam Terbuka

Selasa, 07 Mei 2024 10:13 WIB

Penulis:Redaksi Daerah

Editor:Redaksi Daerah

Ingin Liburan dengan Berkemah? Hindari Melakukan 6 Hal Terlarang Ini
Ingin Liburan dengan Berkemah? Hindari Melakukan 6 Hal Terlarang Ini (Freepik.com/tawatchai07)

JAKARTA - Berkemah memang merupakan aktivitas di alam terbuka. Namun, bukan berarti Anda bisa meninggalkan tata krama Anda di rumah.

Memang, berkemah adalah suatu liburan santai, tapi masih ada beberapa aturan umum tidak tertulis yang harus dipatuhi setiap orang.

Bagi Anda yang pemula dalam berkemah atau bahkan sudah berpengalaman mungkin akan berpikir bahwa apa yang mereka lakukan adalah hal yang benar, suatu aktivitas yang menunjukkan kemurahan hati, dan sebagainya. Namun kenyataannya, perilaku-perilaku tersebut justru dapat mengganggu sesama pekemah atau lebih buruk lagi membahayakan alam.

Apa saja hal-hal yang terlarang dilakukan saat berkemah? Simak penjelasan berikut ini.

Hal-hal yang Terlarang Dilakukan Saat Berkemah di Tempat Terbuka

Hal-hal yang Terlarang Dilakukan Saat Berkemah di Tempat Terbuka

1. Mendaki di Luar Jalur

Mendaki gunung memang menjadi aktivitas yang populer dan menyenangkan untuk dilakukan saat berkemah. Namun, jika Anda mendaki atau berkemah di gunung yang populer, biasanya jalurnya akan ramai dengan orang-orang.

Sebagian orang mungkin menyiasatinya dengan mendirikan tenda di luar lokasi perkemahan. Bahkan, beberapa pendaki juga menganggap sopan jika keluar dari jalur utama agar jalan yang mereka tempuh lebih kosong.

Namun, seperti halnya tenda yang ditempatkan di lahan yang tidak semestinya, hal tersebut dapat merusak tumbuhan yang sensitif. Selain itu, mendaki di luar jalur juga dapat membuat Anda berisiko tersesat.

2. Meninggalkan Makanan

Meninggalkan makanan di tempat terbuka seperti di perkemahan tidak hanya berpotensi menarik perhatian burung, tupai, serangga, dan hama pengganggu lainnya, tapi juga berbahaya jika makanan tersebut justru mengundang hewan buas. 

3. Menyemprotkan Semprotan Serangga

Berada di luar ruangan memang menimbulkan risiko tergigit oleh nyamuk, kutu, dan serangga lainnya, apalagi ketika musim kemarang atau Anda berada di dekat daerah rawa. Akan tetapi, kebiasaan menggunakan semprotan pengusir nyamuk atau serangga justru kesalahan.

Semprotan pengusir serangga sangat mudah terbakar, meski Anda meletakkannya cukup jauh dari api unggun. Selain itu, baunya juga menyengat bagi peserta perkemahan lain terutama yang alergi atau sensitif terhadap bau menyengat dan bahan kimia.

Untuk menyiasati hal tersebut, cobalah untuk menyemprot pakaian, tenda, dan material Anda dengan semprotan anti serangga terlebih dahulu sebelum Anda tiba di lokasi perkemahan.

4. Menebang Pohon untuk Memperoleh Kayu Bakar

Menebang pohon hidup berarti Anda membunuhnya. Itu artinya manusia dan hewan lain tidak akan dapat memanfaatkan atau mengambil manfaat dari pohon tersebut di masa depan.

Selain itu, menebang pohon mati juga dapat menimbulkan masalah. Hal ini karena batang dan cabangnya bisa jadi adalah rumah bagi burung dan satwa liar lainnya.

5. Membawa Kayu Bakar Sendiri

Beberapa orang mungkin menganggap akan lebih mudah dan bijaksana jika mereka membawa kayu bakar sendiri dari rumah. Namun ternyata hal ini sangat dilarang.

Memindahkan kayu bakar dari satu tempat ke tempat lain berpotensi mengangkut jamur, bakteri, dan spesies invasif yang mungkin hidup di kayu tersebut. Serangga dan spesies ini juga dapat merusak ekosistem dan mengancam keanekaragaman hayati di lingkungan barunya.

6. Membiarkan Api Unggun Tetap menyala

Diperlukan waktu sampai satu jam untuk menyalakan api unggun dengan baik. Hal itu mungkin membuat Anda dan teman-teman Anda tidak mau memadamkannya atau membiarkan api tetap menyala ketika hendak tidur malam.

Namun, hal ini bisa sangat berbahaya. Jika Anda akan tidur atau keluar untuk mendaki, penting bagi Anda untuk mematikan api unggun secara sempurna terlebih dahulu.

Itu tadi beberapa hal terlarang yang sebaiknya tidak Anda lakukan saat berkemah di tempat terbuka.

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh pada 07 Mei 2024