Senin, 20 Juli 2020 01:23 WIB
Penulis:Sutan Kampai
Pemerintah akan mengevaluasi 42 bank pelaksana dana fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) atau kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi pada akhir Juli 2020.
Direktur Utama Pusat Pengelola Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Arief Sabaruddin. Menurutnya, bank pelaksana yang masih bekerja di bawah target harus segera menggenjot penyaluran lantaran masih banyak masyarakat yang membutuhkan.
“Sejauh ini target penyaluran dana FLPP masih on the track dan sesuai dengan yang telah direncanakan,” kata Arief Sabaruddin, seperti dikutip dari TrenAsia.com Minggu, 19 Juli 2020.
Dia mengatakan bank pelaksana yang masih bekerja di bawah target kesepakatan akan segera diberi peringatkan untuk merealisasikannya. Pertemuan direncanakan akan menghadirkan beberapa bank pelaksana secara langsung dan bank pelaksana lainnya mengikuti secara virtual.
Total Rp52,16 Triliun
PPDP selaku badan yang mengelola dana FLPP tercatat per Rabu, 15 Juli 2020, telah menyalurkan untuk 76.914 unit rumah senilai Rp7,79 triliun atau 75,04%. Dengan demikian, total realisasi FLPP dari 2010-2020 sebanyak 732.516 unit senilai Rp52,16 triliun.
Dana ini disalurkan oleh 38 bank pelaksana dari 42 yang bekerja sama dengan PPDPP untuk tahun 2020. Bank penyalur KPR subsidi terdiri dari 10 bank nasional dan 32 bank pembangunan daerah (BPD).