finansial
Senin, 13 Oktober 2025 12:34 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA - Gen Z memang dikenal memiliki keunikan tersendiri yang berbeda dari generasi sebelumnya. Contohnya, soal bagaimana mereka menghabiskan uang. Baru-baru ini juga muncul tren memory investing yang kabarnya kerap dilakukan oleh gen Z.
Seperti yang dilansir dari Huffington Post, memory investing atau investasi kenangan adalah mengalokasikan uang untuk memperoleh pengalaman yang berharga dan melekat di ingatan sepanjang waktu. Hal itu bisa jadi menggunakan uang untuk berlibur, berpetualang bersama keluarga, bukan membelanjakan uang untuk membeli barang-barang yang bisa dilihat secara fisik.
Jadi memory investing lebih menekankan pada investasi uang untuk momen yang akan membentuk kisah hidup kita, bukan menginvestasikan pada benda yang seiring berjalannya waktu akan kehilangan daya tariknya.
Istilah memory investing pertama kali muncul di laporan Cash App ‘Sound Investments’ yang diterbitkan pada bulan Mei lalu. Laporan tersebut memaparkan bahwa kalangan Gen Z Amerika justru memprioritaskan berinvestasi untuk mendapat pengalaman langsung seperti konser, liburan, dan menghabiskan waktu berkualitas untuk teman.
Jika generasi sebelumnya menilai tanggung jawab finansial hanya bisa tercapai dengan menabung untuk tujuan jangka panjang seperti membeli rumah, Gen Z justru melihat secara lebih holistik.
Mereka mau menyeimbangkan perencanaan finansial masa depan dengan hidup bermakna di masa kini, termasuk menggelontorkan uang demi memperoleh pengalaman yang berkesan.
Tidak dapat dipungkiri, memperoleh pengalaman yang berharga memang menghabiskan uang. Akan tetapi, nilainya justru tak ternilai.
Di dunia yang penuh dan ramai dengan konsumsi dan tumpukan barang, memprioritaskan mendapat pengalaman berharga justru bisa memberi manfaat bagi lingkungan. Dengan menerapkan memory investing, hasil yang diperoleh bukan berupa keuntungan finansial, tapi justru kebahagiaan dan kenangan yang bisa diingat seumur hidup.
Hal ini karena pengalaman mampu membawa kebahagiaan yang lebih tahan lama daripada membeli barang fisik. Bahkan, kenangan yang baik dapat memperkuat hubungan dan memberi makna hidup.
Pendekatan tren memory investing juga memberi perspektif baru kita terhadap pekerjaan dan penghasilan. Jadi, kita tak hanya melihat pekerjaan sebagai suatu cara untuk memperoleh uang, tapi untuk menemukan makna di baliknya, karena uang yang kita hasilkan bisa diubah menjadi momen bermakna yang menciptakan kenangan abadi.
Tidak hanya itu, konsep memory investing melatih kita untuk lebih sadar dan terarah saat menggunakan uang. Penting untuk mengalokasikan dana untuk mendapat pengalaman berharga seperti traveling, merayakan waktu bersama orang tercinta, dan sebagainya.
Meski bermanfaat, tren ini juga memiliki risiko apalagi jika tidak diiringi tanggung jawab finansial. Jika hal itu terjadi, memory investing justru berubah jadi pemborosan.
Oleh karena itu, penting untuk membuat perencanaan terlebih dahulu sebelum mengeluarkan uang agar tidak berujung pada belanja impulsif.
Itu tadi penjelasan mengenai tren memory investing yang lagi tren di kalangan Gen Z serta cara menerapkannya.
Ingat bahwa kenangan bermakna tidak harus mahal. Biasakan mengalokasikan uang untuk pengalaman baru agar hidup tak sekadar lewat begitu saja.
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh pada 13 Okt 2025
4 hari yang lalu