Kebutuhan pokok
Rabu, 03 September 2025 14:19 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA - Akhir-akhir ini aksi demonstrasi terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Akan tetapi, sayangnya masih ada penggunaan gas air mata yang berdampak pada para demonstran atau bahkan warga setempat.
Padahal, gas air mata secara teknis dikategorikan sebagai senjata kimia, dan seperti yang dilansir dari Men’s Health, menurut Komite Palang Merah Internasional, penggunaan gas air mata sebagai senjata telah dilarang dalam konflik bersenjata.
Tak hanya di Indonesia, di berbagai negara termasuk di Amerika Serikat, gas air mata justru kerap digunakan sebagai pengendali kerusuhan atau membubarkan massa.
Gas air mata tidak hanya membuat mata jadi berair. Gas air mata mengandung zat yang terbuat dari bubuk kimia yang disemprotkan, lalu dapat memicu rasa perih yang hebat pada tubuh. Gas air mata bekerja dengan cara mengaktifkan reseptor saraf rasa sakit sehingga menimbulkan rasa terbakar baik di mata, kulit, hidung, mulut, hingga paru-paru.
Jika terpapar gas air mata, maka mata akan terasa perih, sulit dibuka, dan pandangan jadi kabur. Hal ini sering membuat banyak orang jadi panik dan bingung karena sulit membuka mata sehingga menyulitkan untuk bergerak atau melarikan diri.
Tidak hanya itu, saluran pernapasan dapat mengalami iritasi, menimbulkan batuk, sesak napas, atau terasa seperti akan tenggelam.
Anak-anak, lansia, serta penderita asma atau penyakit pernapasan akan lebih rentan terkena gas air mata. Selain itu, kulit yang terkena gas air mata juga dapat menimbulkan iritasi parah hingga melepuh.
Jika ada yang mengeluarkan gas air mata, maka Anda harus melakukan beberapa tindakan menyelamatkan diri seperti berikut.
Biasanya, gejala akan reda setelah tubuh memproses bahan kimia tersebut. Akan tetapi, jika dalam waktu 30-60 menit Anda masih mengalami gejala gangguan penglihatan atau kesulitan bernapas, maka segeralah mencari pertolongan medis.
Itu tadi beberapa cara melindungi diri dan pertolongan pertama saat terkena gas air mata.
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh pada 03 Sep 2025