Pertashop
Selasa, 08 Juni 2021 22:34 WIB
Penulis:Sutan Kampai
Pertamina Hulu West Ganal, salah satu anak perusahaan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), mengumumkan penemuan gas di sumur eksplorasi Maha-2 Wilayah Kerja (WK) Blok Ganal yang terletak di lepas pantai Kalimantan Timur.
Senior Manager Relations Pertamina Hulu Indonesia Farah Dewi mengatakan Maha-2 adalah sumur eksplorasi-appraisal laut dalam (deep water) yang merupakan bagian dari komitmen pasti kegiatan pengeboran di blok West Ganal.
“Pengeboran dimulai pada tanggal 16 April 2021 dan mencapai kedalaman akhir yaitu 2.970 meter dengan kedalaman air 1.115 meter pada tanggal 12 Mei 2021,” kata dia dalam siaran pers di Jakarta, Senin, 7 Juni 2021.
Pertamina Hulu West Ganal adalah joint venture dengan Participant Interest 30% bersama Eni West Ganal Ltd. sebagai operator (40%) dan Neptune Energy West Ganal B.V. (30%).
Di sumur Maha-2 berhasil ditemukan gas hidrokarbon dengan ketebalan 43 meter dan karakteristik reservoir yang sangat baik di level umur Pliocene.
Dari hasil uji produksi yang dibatasi oleh surface facility diperoleh pencatatan aliran gas sebesar 34 mmscfd yang merupakan salah satu penemuan besar (big fish) sumber daya gas dan pertama di tahun 2021 oleh PHI.
Produksi Gas dari lapangan Maha-2 ini direncanakan disambungkan ke dalam fasilitas Jangkrik Floating Production Unit (FPU) sehingga dapat memaksimalkan sinergi dan optimasi waktu dan biaya pengembangan fasilitas subsea.
Penemuan ini sangat penting dalam mendukung pencapaian target produksi Indonesia sebesar 1 juta barel minyak per hari (bopd) dan 12,3 bcfpd gas di tahun 2030 yang sejalan dengan strategi Pertamina dalam membangun kemitraan strategis dan pengembangan migas laut dalam.
Tahun 2020, PHI mencatatkan kinerja positif dengan realisasi produksi minyak sebesar 51,9 ribu bopd dan realisasi produksi gas sebesar 728 mmscfd.
PHI sebagai Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina terus berkomitmen melakukan pengeboran dengan prioritas pada aspek HSSE (health, safety, security, environment) dan operational excellence untuk menjaga keberlanjutan operasi dan produksi migas ke depan. (TrenAsia.com)