Meski Dulu Jadi Negara Adikuasa, Uni Soviet Tetap Bisa Runtuh, Ini Alasannya

Jumat, 26 Januari 2024 15:40 WIB

Penulis:Redaksi Daerah

Editor:Redaksi Daerah

Meski Jadi Negara Adikuasa, Ternyata Ini Alasan Uni Soviet Bisa Runtuh
Meski Jadi Negara Adikuasa, Ternyata Ini Alasan Uni Soviet Bisa Runtuh (null)

JAKARTA - Pada tanggal 1 Februari 1991 - Uni Soviet Resmi Bubar. Bubarnya Uni Soviet ini menandai akhir dari era geopolitik perang dingin yang mendominasi. Runtuhnya negara terluas di dunia tersebut tidak hanya dipicu oleh satu faktor, melainkan kombinasi dari sejumlah kompleksitas masalah yang menyebabkan keruntuhan tersebut.

Berikut beberapa alasan yang dapat menyebabkan runtuhnya Uni Soviet.

Alasan Runtuhnya Uni Soviet

1. Kebijakan Reformasi Gorbachev Membuka Pintu bagi Perubahan

Kebijakan reformasi yang diperkenalkan oleh pemimpin Uni Soviet, Mikhail Gorbachev, seperti perestroika (restrukturisasi ekonomi) dan glasnost (keterbukaan politik), yang awalnya dimaksudkan untuk menyegarkan ekonomi, malah membuka pintu bagi kritik dan gerakan reformasi demokratis. 

Keterbukaan politik ini memperbolehkan munculnya suara-suara kritis yang sebelumnya ditekan, menciptakan atmosfer yang mendukung perubahan menuju sistem demokrasi.

2. Stagnasi Ekonomi dan Ketergantungan pada Harga Minyak

Stagnasi ekonomi, ketergantungan yang berlebihan pada harga minyak, dan belanja pertahanan yang besar menyebabkan krisis ekonomi dan ketidakstabilan. Uni Soviet, yang bergantung pada ekspor minyak sebagai sumber utama pendapatan, terpukul oleh fluktuasi pasar dunia. Sementara itu, pengeluaran besar-besaran untuk pertahanan memberikan tekanan tambahan pada perekonomian yang sudah rapuh.

Keterlibatan Uni Soviet di perang Afganistan menjadi beban berat bagi militer dan menciptakan ketidakpuasan di kalangan masyarakat. Konflik yang terus berlanjut menimbulkan tekanan pada sumber daya militer dan menguras anggaran negara. Keterlibatan ini menjadi faktor penting yang membuka mata akan kelemahan dan ketidakberhasilan strategi militer Uni Soviet.

Faktor sosial seperti tingginya korupsi di pemerintah dan dorongan untuk perubahan tercermin dalam semangat masyarakat. Rakyat mulai menuntut transparansi dan akuntabilitas, menolak menerima status quo yang korup dan tidak efisien.

Bencana nuklir Chernobyl pada tahun 1986 merusak kepercayaan publik terhadap pemerintah. Kejadian tersebut membuka kelemahan sistem pengawasan dan respons pemerintah, menimbulkan ketidakpuasan dan kekhawatiran terhadap kemampuan pemerintah dalam mengatasi krisis.

Gabungan faktor-faktor ini menciptakan kondisi yang tidak dapat diatasi oleh pemerintah Uni Soviet. Ketidakstabilan ekonomi, tekanan militer, dan ketidakpuasan sosial membentuk badai yang mengguncang fondasi negara tersebut. Dengan diumumkannya pembubaran Uni Soviet pada 1 Februari 1991, dunia menyaksikan akhir dari dominasi geopolitik sebuah kekuatan super, membuka babak baru dalam sejarah dunia yang penuh tantangan dan perubahan.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 26 Jan 2024 

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 26 Jan 2024