Mimpi Punya Rumah? Ini Strategi Finansial 3–5 Tahun yang Realistis untuk Gen Z

Rabu, 10 Desember 2025 13:28 WIB

Penulis:Redaksi Daerah

Editor:Redaksi Daerah

Strategi Finansial 3–5 Tahun untuk Gen Z yang Mau Beli Rumah Pertama, Realistis!
Strategi Finansial 3–5 Tahun untuk Gen Z yang Mau Beli Rumah Pertama, Realistis! (trenasia.com)

JAKARTA — Di tengah harga properti yang terus naik dan beban biaya hidup yang makin berat, impian anak muda untuk membeli rumah pertama sering kali tidak sejalan dengan kemampuan finansial mereka.

Sebuah survei terbaru menunjukkan bahwa hampir 40% Milenial dan Gen Z masih mengalami kesulitan mengumpulkan tabungan untuk uang muka (DP) serta biaya awal membeli rumah. Situasi ini membuat perencanaan keuangan jangka panjang semakin krusial, terutama bagi Gen Z yang baru memulai karier.

Isu tersebut menjadi sorotan dalam talk show daring bertajuk “Smart Investing: Roadmap Menuju Rumah Pertama” yang digelar Nanovest bersama Pinhome. Diskusi yang berlangsung ringan ini membahas strategi finansial praktis bagi Gen Z, termasuk mereka yang berpenghasilan setara UMR.

Mulai dari Menyisihkan Gaji Secara Konsisten

Edo Ardiansyah, Research Analyst di Nanovest, menegaskan bahwa langkah awal menuju rumah pertama tidak harus rumit: mulailah dengan disiplin menyisihkan pendapatan.

“Untuk mereka yang baru bekerja dengan gaji sekitar 5–6 juta rupiah per bulan, menyisihkan 30% itu sudah realistis. Kalau bisa sampai 50%, jauh lebih baik, karena target DP rumah memang besar,” ujarnya dikutip 

Menurut Edo, kerangka waktu 3–5 tahun adalah periode ideal untuk mengumpulkan DP. Setelah menentukan porsi tabungan, barulah investor memilih instrumen yang sesuai dengan profil risiko. Nanovest, yang menyediakan aset kripto, emas digital, hingga saham Amerika Serikat, disebutnya memudahkan Gen Z berinvestasi secara fleksibel.

Edo juga membagikan contoh alokasi portofolio untuk tujuan jangka menengah 3–5 tahun: 50% saham global, 30% emas digital, dan 20% kripto—khusus bagi mereka yang siap menanggung risiko lebih tinggi.

“Dengan alokasi seperti itu dan disiplin menabung minimal 30% per bulan, biasanya dalam 3–5 tahun sudah cukup untuk DP rumah pertama, apalagi kalau return instrumennya berjalan optimal,” kata Edo. Ia menegaskan bahwa keberhasilan tidak hanya soal instrumen, tetapi juga soal niat, dana darurat yang siap, serta konsistensi dalam menabung dan berinvestasi.

Rumah Pertama Tetap Mungkin Meski Gaji UMR

Dayu Dara Permata, CEO dan Founder Pinhome, memberikan pandangan optimistis. Ia menilai bahwa memiliki rumah pertama bukan mimpi bagi Gen Z, meski hanya berpenghasilan UMR.

“Earning power kita akan meningkat seiring waktu. Nominal yang terasa berat hari ini akan terasa jauh lebih ringan dua atau tiga tahun ke depan,” ujarnya.

Dara mencontohkan, menabung Rp2 juta per bulan mungkin terasa berat di awal karier. Tetapi setelah penghasilan meningkat, porsi itu akan tampak lebih kecil. Di sisi lain, harga rumah terus naik, sehingga menunda membeli justru memperlebar jarak.

“Dengan konsistensi menabung dan berinvestasi, rumah pertama sangat mungkin diwujudkan. Yang paling penting adalah mindset di awal: yakin dulu bahwa ini bisa dicapai,” tambahnya.

Setelah berhasil mengumpulkan DP, Dara mengingatkan pentingnya memilih skema KPR yang sesuai. Syarat dan ketentuan perlu dicermati agar tidak salah langkah dalam jangka panjang.

“Di Pinhome, pengguna bisa cek KPR, simulasi cicilan, sampai konsultasi gratis secara langsung, termasuk layanan KPR Take Over,” tutup Dara.

Dengan perencanaan finansial yang terarah, disiplin menabung, dan pemanfaatan instrumen investasi yang tepat, generasi muda dinilai tetap memiliki peluang besar untuk mewujudkan mimpi memiliki rumah pertama meski perjalanan menuju ke sana memerlukan kesabaran dan konsistensi.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Ananda Astri Dianka pada 07 Dec 2025 

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 10 Des 2025