Kamis, 30 Juli 2020 17:12 WIB
Penulis:Sutan Kampai
KabarMinang.id - Tahun Ajaran 2020/2021 memberikan hal pahit bagi Sekolah Menengah Pertama (SMP) swasta di Kota Padang, Sumatera Barat. Penerimaan siswa melalui Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) itu, ternyata membuat SMP swasta tidak mendapatkan siswa baru.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Swasta Kota Padang, Eni Farida, mengatakan, saat ini banyak SMP swasta di Kota Padang tidak memiliki siswa. Kondisi ini disebabkan karena adanya penambahan rombongan belajar dan pengadaan sekolah filial di Kota Padang.
Menurutnya, dengan adanya kondisi yang demikian, maka akan berdampak kepada nasib para guru-guru yang mengajar di SMP swasta Padang, hingga berpeluang diberhentikan. Hal ini dikarenakan, tidak ada siswa yang akan diajari oleh para guru.
"Dalam MKKS ini ada 54 kepala sekolah swasta yang tergabung. Kita adalah para pihak sekolah yang tengah mengalami tidak punya siswa pada tahun ajaran 2020/2021 ini," katanya, seperti dikutip dari suararantau, Kamis (30/7/2020).
Eni Farida mengaku telah mengajukan keluhan itu, dengan dasar aturan Permendikbud No 40/2019 tentang PPDB. Di mana, Pasal 27 menjelaskan, berdasarkan hasil seleksi PPDB, sekolah memiliki jumlah calon peserta didik melebihi daya tampung, wajib melaporkan kepada Dinas Pendidikan.
Sementara Dinas Pendidikan juga wajib menyalurkan kelebihan calon peserta didik, sebagaimana dimaksud Ayat 1, sekolah lain dalam wilayah zonasi yang sama. Saat ini, menurutnya, pemerintah hanya mendengar desakan dari masyarakat, dengan menambah rombongan belajar, sekolah filian dan juga SMP negeri yang baru. Rombongan belajar dari 32 orang siswa juga dijadikan 34 orang siswa.
"Kami kita telah terjadi pelanggaran. Buktinya lagi, ada labor sekolah, malah dijadikan lokal, demi menampung aspirasi masyarakat. Hal ini jelas tidak sesuai dengan Permendikbud itu," tegasnya.
Eni menyatakan bila pemerintah tetap melakukan hal tersebut, maka guru-guru di sekolah swasta yang rata-rata bergaji Rp1 juta, berpeluang diberhentikan. Karena sekolah tidak dapat menggaji guru lagi.
Kondisi terkini, siswa yang melamar di SMP swasta masih berjumlah 1.030 orang, yang sudah mendaftar di 54 sekolah swasta di Kota Padang, dari 158.383 jumlah siswa yang tamat SD. Seharusnya yang melamar di SMP swasta di Kota Padang, sudah diangka tiga ribu.
Sementara, saat ini sekolah swasta seperti SMP PGRI 2 baru memiliki dua siswa yang mendaftar, SMP Yos Sudarso (13 siswa), SMP Baiturrahmah (3 siswa), SMP PGRI 4 (8 siswa), dan masih banyak sekolah SMP swasta yang mengeluhkan kurangnya jumlah siswa.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Daerah Kota Padang Amasrul menjelaskan, sebanyak 4.856 siswa tamatan SD yang belum mendaftar sekolah, menjadi celah bagi sekolah swasta merekrutnya. SMP swasta menurutnya, harus meningkatkan kualitasnya agar dijadikan pilihan bagi siswa dalam melanjutkan pendidikan.
Saat ini terdapat 4.856 orang siswa tamatan SD yang belum mendaftar sekolah lanjutan. Selanjutnya Walikota Padang telah menginstruksikan lurah-lurah, untuk mendata siswa yang belum bersekolah, agar dapat ditindaklanjuti.
Pemko Padang saat ini mendorong usia sekolah, untuk dapat bersekolah di sekolah negeri maupun swasta. “Akan ada bantuan beasiswa dan kebijakan-kebijakan yang dibuat, agar siswa dapat bersekolah,” jelasnya.