Rabu, 03 Mei 2023 19:41 WIB
Penulis:Egi Caniago
Editor:Egi Caniago
PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL), perusahaan pertambangan dan hilirisasi nikel mencatatkan naik sebesar 74,6% menjadi Rp4,8 triliun pada kuartal I-2023.
Corporate Secretary NKCL Franssoka mengatakan, perseroan akan terus melakukan investasi dan pembangunan fasilitas produksi yang dapat meningkatkan volume dan nilai tambah dari produk yang dihasilkan.
"Untuk segmen penambangan nikel, setelah dilakukan eliminasi, pendapatan NCKL naik sebesar 71,3 persen menjadi Rp912,8 miliar dari Rp532,9 miliar, sedangkan untuk segmen pengolahan nikel, pendapatan perseroan naik sebesar 75,4 persen menjadi Rp3,9 triliun dari Rp2,2 triliun di kuartal pertama tahun 2022," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu, 3 Mei 2023.
Peningkatan pendapatan NCKL terjadi sebagian besar karena adanya peningkatan volume dan lini produksi di Perseroan dan entitas anak. Sedangkan laba periode berjalan sebesar Rp1,5 triliun, turun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,6 triliun.
Penurunan laba dikarenakan melemahnya harga nikel, kobalt, serta menguatnya Rupiah di kuartal pertama tahun 2023 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Sampai 31 Maret 2023, untuk lini produksi Rotary Kiln Electric Furnance (RKEF), entitas anak usaha perseroan PT Halmahera Jaya Feronikel (HJF) telah menyelesaikan pembangunan lima lini produksi dari total 8 lini produksi yang sedang dibangun.
Tiga lini produksi sedang dalam tahap penyelesaian dan diperkirakan akan selesai pada akhir kuartal kedua tahun ini, sehingga total kapasitas produksi HJF akan sebesar 95 ribu metal ton per tahun.
Apabila digabungkan dengan kapasitas produksi entitas anak Perseroan PT Megah Surya Pertiwi (MSP) yang memiliki kapasitas produksi 25 ribu metal ton/tahun, total kapasitas produksi Perseroan akan naik menjadi 120 ribu metal ton/tahun.
NCKL juga telah menyelesaikan lini ke 3 produksi refinery High Pressure Acid Leach (HPAL) dan telah berhasil mencapai 100% kapasitas produksi dalam waktu 2 bulan sehingga total kapasitas produksi MHP naik dari 37 ribu metal ton per tahun di tahun 2022 menjadi 55 ribu metal ton per tahun di tahun 2023.
Perseroan akan melakukan bisnis proses lebih ke hilir dengan memasuki fase commisioning untuk produksi nikel sulfat sejak awal April 2023. Ini akan menjadi tonggak sejarah baru dalam industri baterai kendaraan listrik dengan hadir dan beroperasinya pabrik nikel sulfat pertama di Indonesia. (TrenAsia.com)