Ngabuburit dari Masa ke Masa: Asal Usul dan Ide Aktivitas di Ramadan

JAKARTA – Ramadan telah tiba. Menjelang waktu berbuka, banyak orang mengisi waktu dengan berjalan santai atau mengunjungi pasar untuk mencari hidangan buka puasa.

Kegiatan ini dikenal sebagai ngabuburit, sebuah istilah yang sudah tidak asing di kalangan masyarakat. Kata "ngabuburit" berasal dari bahasa Sunda, yang berarti menunggu waktu berbuka puasa. Namun, secara asal-usul, kata ini sebenarnya tidak memiliki keterkaitan langsung dengan puasa.

Dalam bahasa Sunda, "burit" berarti sore, sedangkan "ngabuburit" mengacu pada aktivitas menunggu waktu sore tiba. Oleh karena itu, istilah ini sebenarnya bisa digunakan kapan saja. Namun, karena waktu berbuka puasa jatuh pada sore hari (maghrib), ngabuburit kini lebih identik dengan kegiatan menunggu saat berbuka di bulan Ramadan.

• BRI Peduli Bergerak Cepat Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Jabodetabek
• 7 Pejabat Pertamina yang Tersandung Kasus Korupsi
• Mau Mudik Gratis 2025? Catat 13 Link Pendaftaran di Berbagai Instansi

Istilah ngabuburit telah digunakan sejak lama, sejalan dengan penyebaran Islam di wilayah Sunda. Tradisi ini semakin berkembang, terutama pada era 1980-an, ketika para pemuda di Bandung mulai mengadakan acara musik bernuansa Islami sebagai cara mengisi waktu sebelum berbuka puasa.

Seiring meningkatnya popularitasnya, kegiatan ngabuburit semakin menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia. Awalnya merupakan istilah khas dalam bahasa Sunda, kini ngabuburit telah diadopsi ke dalam bahasa nasional dan digunakan secara luas oleh masyarakat dari berbagai latar belakang budaya.

Penyebaran istilah ini turut didukung oleh peran media massa serta kemudahan pelafalannya bagi penutur non-Sunda, sehingga semakin dikenal dan diterima secara luas.

Dilansir dari Antara, di berbagai daerah di Indonesia, tradisi menunggu waktu berbuka puasa memiliki istilah khas yang mencerminkan budaya setempat. Dalam bahasa Minangkabau, istilah yang digunakan adalah malengah puaso, yang merujuk pada berbagai aktivitas untuk mengalihkan perhatian dari rasa haus dan lapar selama berpuasa.

Di Kalimantan Selatan, masyarakat suku Banjar menyebut kegiatan ini sebagai basambang, yang berarti berjalan-jalan saat senja. Di Madura, ngabuburit dikenal dengan beberapa istilah, seperti nyarè malem, yang berarti mencari malam, serta nyarè bhuka’an, yang merujuk pada kegiatan mencari makanan untuk berbuka puasa.

Dilansir dari uad.ac.id, ngabuburit dilakukan dengan berbagai cara. Di daerah pemukiman yang memiliki masjid, anak-anak biasanya mengisi waktu menjelang berbuka dengan mengikuti Taman Pendidikan Alquran (TPA), tempat mereka belajar membaca Al-Quran serta memperdalam pengetahuan keagamaan.

Sementara, kelompok usia yang lebih dewasa sering memanfaatkan waktu ngabuburit dengan menghadiri pengajian yang diikuti dengan buka puasa bersama. Pengajian ini umumnya berlangsung di masjid, tetapi juga kerap diadakan di tempat kerja bersama rekan-rekan sekantor.

Adapun, remaja dan pemuda cenderung menghabiskan waktu ngabuburit secara lebih santai. Mereka sering memilih untuk sekadar jalan-jalan sore (JJS) atau melakukan kegiatan seru lainnya.

Ide Kegiatan Ngabuburit Bermanfaat

Berikut beberapa ide kegiatan ngabuburit yang bisa dilakukan:

1. Berburu Takjil

Takjil biasanya dijual menjelang waktu berbuka puasa. Berburu takjil menjadi salah satu kegiatan favorit saat ngabuburit. Sambil menunggu waktu berbuka, kalian bisa berburu aneka kudapan lezat bersama teman atau keluarga.

Umumnya, takjil dijajakan di lokasi tertentu, seperti pasar, lapangan, atau area terbuka lainnya. Bahkan komunitas atau masjid biasanya membagikan takjil gratis.

2. Kegiatan Keagamaan

Menghabiskan waktu dengan membaca Al-Quran, mendengarkan ceramah agama, atau mengikuti kegiatan keagamaan lainnya juga menjadi pilihan saat ngabuburit. Misalnya, membaca Al-Quran, hal itu tidak hanya bermanfaat untuk mengisi waktu luang, tetapi juga dapat mendatangkan pahala.

Jika kalian memiliki target khatam Al-Quran selama bulan Ramadan, momen ngabuburit bisa menjadi waktu yang tepat untuk mencicil bacaan Al-Quran.

3. Menonton Film

Menonton film bisa menjadi cara efektif untuk menghabiskan waktu, karena alur cerita yang menarik dapat membuat lupa akan waktu yang berlalu.

Pilihlah film yang ramah keluarga atau sesuai dengan selera, sehingga menontonnya terasa lebih menyenangkan. Lebih baik lagi jika film yang dipilih mengandung nilai-nilai agama, agar suasana Ramadan semakin terasa.

4. Berkumpul dengan Teman dan Keluarga

• Catat! Diskon Listrik 50 Persen Akan Berakhir pada 28 Februari 2025
• Sompo Insurance Optimis Hadapi Kewajiban Spin-off Syariah, Ini Alasannya
• Diramalkan Dongkrak Transaksi di Indonesia, Inilah Penjelasan Lengkap Produk Derivatif Kripto

Menunggu waktu berbuka puasa dengan berkumpul bersama teman dan keluarga menjadi salah satu kegiatan ngabuburit yang menyenangkan dan banyak dilakukan masyarakat. Biasanya kalau sudah berkumpul dan membahas apapun waktu cepet berlalu. 

Nah, itu dia asal usul istilah ngabuburit beserta ide kegiatan yang bisa dilakukan saat ngabuburit, semoga bermanfaat dan selamat menjalankan ibadah puasa!

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 02 Mar 2025 

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 05 Mar 2025