Artificial Intellegence
Selasa, 23 September 2025 10:15 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA - ChatGPT adalah salah satu tools AI yang fenomenal dan populer di kalangan banyak orang. Bagi penggunanya, ChatGPT kini seolah-olah berfungsi seperti Google Search, yang akan menjawab berbagai pertanyaan dari para pengguna. Namun, bagaimana sebetulnya perilaku pengguna saat menggunakan ChatGPT? Ini penjelasannya.
Seperti yang dilansir dari The Independent, sebuah studi mengungkapkan bagaimana orang saat menggunakan ChatGPT. Studi yang dilakukan oleh tim Riset Ekonomi OpenAI bersama dengan ekonom Harvard, David Deming ini menganalisis 1,5 juta percakapan dengan ChatGPT untuk melacak pola penggunaan konsumen.
Dari studi tersebut, OpenAI menyimpulkan bahwa percakapan yang dilakukan pengguna di ChatGPT biasanya berfokus pada tugas sehari-hari yang mampu menciptakan nilai ekonomi, baik untuk kebutuhan pribadi maupun profesional, dengan perusahaan menyerukan agar tools kecerdasan buatan diberlakukan sebagai hak dasar bagi manusia.
“Penggunaan ChatGPT oleh konsumen sebagian besar berkaitan dengan menyelesaikan tugas sehari-hari,” tulis OpenAI dalam sebuah posting blog yang mengumumkan studi tersebut.
Mereka juga mengumumkan bahwa tiga perempat percakapan lebih berfokus pada panduan praktis, mencari informasi, dan menulis, dengan menulis menjadi tugas kerja yang paling umum dilakukan di ChatGPT, sementara coding dan ekspresi diri masih tergolong suatu kegiatan yang khusus.
Ini adalah studi pertama yang menggunakan data pesan internal ChatGPT, dan OpenAI menegaskan bahwa teknik perlindungan privasi digunakan untuk menjaga kerahasiaan data pengguna.
Para peneliti menemukan bahwa mayoritas orang menggunakan ChatGPT untuk tugas dan pertanyaan yang tidak terkait pekerjaan, dengan hanya 30 persen pengguna yang memanfaatkannya untuk keperluan profesional.
“Secara keseluruhan, temuan kami menunjukkan bahwa ChatGPT memiliki dampak luas terhadap perekonomian global,” tulis para peneliti dalam studi tersebut.
Mereka juga menambahkan bahwa penggunaan non-pekerjaan meningkat lebih cepat menunjukkan bahwa keuntungan kesejahteraan dari penggunaan kecerdasan buatan generatif bisa sangat besar. Dalam penggunaan untuk pekerjaan, mereka menemukan bahwa pengguna saat ini cenderung mendapatkan manfaat dari ChatGPT sebagai penasihat atau asisten riset, bukan hanya sebagai teknologi yang secara langsung menyelesaikan tugas pekerjaan.
Salah satu temuan tak terduga dari penelitian ini adalah adanya perbedaan alasan penggunaan ChatGPT antara laki-laki dan perempuan.
Pengguna dengan nama yang lebih sering dianggap feminin cenderung menggunakan kecerdasan buatan ini untuk panduan praktis dan bantuan menulis, sementara mereka yang memiliki nama yang lebih sering dianggap maskulin lebih banyak menggunakannya untuk bantuan teknis dan multimedia.
Meskipun ChatGPT berkembang pesat sejak peluncurannya pada November 2022, kini ia menghadapi persaingan yang cukup ketat dari para pesaingnya.
Chatbot kecerdasan buatan milik Google, Gemini, baru-baru ini menyalip ChatGPT dan menjadi aplikasi iPhone paling populer di Inggris dan Amerika Serikat.
Raksasa teknologi tersebut bahkan mendapatkan lonjakan besar jumlah pengguna baru dengan keberhasilan model gambar terbarunya, yang dikenal dengan nama Nano Banana, yang tampaknya mampu melampaui banyak keterbatasan alat OpenAI seperti DALL-E.
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh pada 23 Sep 2025