Selasa, 27 Mei 2025 12:22 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA - Di tengah kekhusyukan menjalankan ibadah haji, ada satu momen yang kerap dinantikan oleh jemaah asal Indonesia, yaitu berbelanja oleh-oleh di Tanah Suci. Beragam barang seperti kurma, air zamzam, sajadah, hingga parfum khas Timur Tengah menjadi pilihan utama untuk dibawa pulang sebagai kenang-kenangan bagi keluarga di rumah.
Namun, harga yang tidak selalu ramah kantong dan godaan membeli segala yang unik di pasar-pasar Makkah dan Madinah, membuat banyak jamaah berakhir kalap belanja. Tidak sedikit pula yang akhirnya kelebihan bagasi saat pulang. Agar tak terjebak dalam euforia belanja, para jamaah disarankan untuk menyiapkan strategi khusus.
Dirangkum TrenAsia dari berbagai sumber, Jumat, 23 Mei 2025, berikut ini sepuluh tips belanja hemat yang bisa diterapkan selama menjalankan ibadah haji.
Sebelum berangkat, buatlah daftar nama-nama yang akan diberi oleh-oleh beserta jenis barangnya. daftar belanjan tersebut akan menghindarkan jamaah dari belanja yang tidak perlu dan menjaga agar pengeluaran tetap terkendali.
Tentukan jumlah maksimal dana untuk oleh-oleh. Misalnya, alokasikan Rp1 juta untuk kurma dan Rp500 ribu untuk pernak-pernik lainnya. Jangan mengambil dana dari tabungan darurat atau kebutuhan ibadah.
Ingat, tujuan utama ke Tanah Suci adalah beribadah. Jangan sampai waktu, tenaga, dan biaya terkuras hanya untuk membeli gantungan kunci unta atau tasbih bercahaya.
Toko-toko di sekitar tempat suci biasanya mematok harga lebih tinggi. Cobalah berjalan sedikit menjauh atau gunakan bus ke pasar-pasar tradisional seperti Pasar Kurma di Madinah atau Pasar Bab Makkah.
Pasar grosir seperti Pasar Balad di Jeddah menyediakan barang dengan harga lebih murah, terutama jika dibeli dalam jumlah besar. Tempat ini cocok untuk belanja oleh-oleh rombongan.
Dengan membeli bersama, jamaah bisa mendapatkan potongan harga grosir. Misalnya, membeli 10 sajadah bisa lebih murah daripada beli satuan.
Menawar adalah budaya yang umum di pasar Arab. Kalau bisa, tawar separuh harga dulu. Pedagang di tanah suci tahu orang Indonesia pintar menawar.
Terkadang kita lupa nilai 20 riyal itu setara berapa rupiah. Gunakan aplikasi konversi di ponsel agar lebih yakin saat menawar.
Tak semua barang murah berarti berkualitas. Periksa isi kemasan kurma, kualitas kain sajadah, atau ketahanan tali tas yang akan dibeli.
Tips terakhir, belanja sebaiknya dilakukan setelah rangkaian ibadah haji selesai. Selain menghindari distraksi, ini juga mengurangi risiko barang rusak, hilang, atau berat koper berlebih sebelum waktunya.
Meski pasar-pasar di Makkah dan Madinah penuh godaan, jamaah bisa tetap hemat dan bijak. Ibadah tenang, kantong pun aman, saat pulang ke tanah air, senyum penerima oleh-oleh akan terasa lebih bermakna, karena setiap buah tangan dibeli dengan hati, bukan hanya impuls.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 25 May 2025
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 27 Mei 2025