Selasa, 02 Maret 2021 02:48 WIB
Penulis:Sutan Kampai
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN menargetkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas lebih dari 59.000 kiloWatt-Peak (kWp) hingga 2024.
“Proyek tersebut akan dikerjakan di 244 lokasi di Kalimantan Barat (Kalbar) dengan anggaran mencapai Rp5 triliun,” ungkap General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Kalbar Ari Dartomo dalam keterangan tertulis yang dikutip TrenAsia.com, Senin, 1 Maret 2021.
Ia mengaku akan mendorong potensi energi lokal yang ramah lingkungan sehingga produksi listrik menjadi lebih murah dan efisien.
Diketahui, selama tiga tahun terakhir, perseroan melalui program listrik desa tercatat telah mengalirkan listrik di 242 lokasi daerah terdepan, terpencil dan tertinggal (3T). Adapun biaya tersebut totalnya Rp574 miliar.
Rincian daerah, sebut Ari, terdiri dari 147 desa baru yang sebelumnya belum menerima aliran listrik, serta 95 desa yang sebelumnya sudah berlistrik. Ia pun mengaku, jarak jauh, terbatasnya akses, dan kondisi medan membuat PLN mengalokasikan Rp33 juta untuk mengalirkan listrik di setiap rumah atau kepala keluarga.
“Berbeda dengan jaringan di perkotaan. Dengan medan dan akses yang terbatas, pembangunan di desa lebih sulit sehingga biayanya lebih tinggi,” ujarnya.
Dalam prosesnya, PLN membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 880 kilometer Sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 526,2 kms, dan gardu distribusi dengan total kapasitas lebih dari 21 ribu kiloVolt Ampere (kVA).
Melalui program listrik ini, lanjut Ari, tercatat sudah ada lebih dari 16.000 kepala keluarga di daerah 3T yang mendapatkan aliran listrik. Secara bertahap, kata dia, PLN akan terus melakukan pembangunan infrastruktur kelistrikan ke daerah-daerah yang belum mendapatkan aliran listrik. (TrenAsia.com)