Jamkrindo
Selasa, 28 September 2021 15:17 WIB
Penulis:Sutan Marajo
Editor:Sutan Marajo
Jelang berlangsungnya Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI yang berlangsung di Papua 5 November - 13 November 2021 yang akan datang. Lebih kurang 20 orang atlet Peparnas XVI kontingen Sumbar mendatangi Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumbar, untuk meminta bantuan Dispora dalam hal pemenuhan kebutuhan harian jelang keberangkatan ke Papua.
Erdalius salah seorang atlet Peparnas asal Tanah Datar mengungkapkan, pemenuhan kebutuhan harian atlit selama masa training center sangatlah sulit.
“Jangankan pemenuhan suplemen, untuk makan saja kami harus sepiring berdua. Kedatangan kami ke Kantor Dispora Sumbar ini meminta bantuan hingga dana hibah kami cair. Saat sekarang ini, kami sulit memenuhi kebutuhan harian dan harus berhutang ke sana kemari,” ucapnya memelas. Selasa (28/9/2021)
Hal senada juga diungkapkan oleh Egi, salah seorang atlet atletik asal Tanah Datar yang juga akan mengikuti Peparnas XVI di Papua.
“Untuk memenuhi kebutuhan hidup jelang Peparnas Papua ini, saya terpaksa menjual mobil saya. Uang hasil penjualan mobil, selain untuk memenuhi kebutuhan harian selama training center di Padang yang berlangsung dari Agustus 2021, juga memenuhi kebutuhan hidup keluarga yang ditinggalkan di Tanah Datar,” paparnya.
Menanggapi hal itu, Kabid Pembudayaan Olahraga Sumbar, Rasyid Sumetry yang menemui rombongan para atlet yang akan berlaga di Peparnas Papua menjelaskan, dana 2,5 M yang dihibahkan untuk kontingen Peparnas XVI Papua akan masuk ke rekening National Paralympic Committee (NPC) Sumbar.
“Proses pencairan dana hibah tersebut saat ini kami belum mendapat konfirmasinya, dan Dispora belum mendapat surat pemberitahuan terkait itu,” ucapnya.
Rasyid Sumetry menambahkan, untuk pemenuhan kebutuhan hidup atlet yang akan berlaga, sebaiknya NPC sebagai organisasi yang menaunginya harus mencari pinjaman hingga dana hibah tersebut cair.
“Berkemungkinan dana hibah cair sebelum atlet diberangkatkan ke Papua. Untuk pemenuhan kebutuhan harian, dan pembelian alat untuk mengikuti Peparnas, sebaiknya NPC mencari pinjaman dahulu. Saat ini, dana hibah tersebut menunggu hasil dari APBD perubahan,” jelasnya.
Untuk memberangkatkan atlet di Peparnas XVI Papua yang akan datang, Rasyid Sumetry sedang berupaya mencari akal agar kontingen Sumbar dapat berangkat.
“Saat ini saja, kita sedang melobi maskapai untuk berhutang dalam memberangkatkan para atlet, hingga dana hibah cair. Untuk uang saku para atlit, berkemungkinan cair di pertengahan atau akhir Oktober 2021 ke rekening NPC. Saya berharap NPC segera mencairkan uang saku selama tiga bulan dengan besaran dua juta perbulan kepada atlit. Saya berharap NPC selalu menjalin komunikasi tentang kebutuhan yang sangat urgent,” tambahnya.
Mendengar jawaban dari Kabid Pembudayaan Olahraga Sumbar tersebut, ketua NPC Sumbar Arizal Aries cukup kecewa. Baginya, ia saat ini hanya berharap, kedatangannya beserta rombongan ke Dispora Sumbar untuk mengetahui kapan dana hibah itu cair.
“Jujur, mental kami jatuh saat ini. Kalau sekedar makan, mungkin saya bisa berhutang kesana kemari. Untuk pembelian perlengkapan selama pertandingan, kemana saya harus mengadu lagi. Saat ini saja, yang dibutuhkan para atlit ini adalah surat berkas resume medis, minimal setahun kebelakang. Untuk mengurus ini tentu dibutuhkan biaya,” tegasnya.
NPC Sumbar menargetkan 9 medali emas dari 12 cabang olahraga yang akan dipertandingkan. NPC Sumbar sendiri akan memberangkatkan 45 atlet, 13 orang pelatih dan 15 asisten ketunaan. Selain itu, NPC Sumbar akan mengikuti atletik, renang, catur, tenis meja, angkat berat, bulu tangkis, panahan, judo, boccia.
(STM)