Saratoga Kantongi Laba Bersih Rp7,3 Triliun di 2019

Rabu, 18 Maret 2020 22:39 WIB

Penulis:Redaksi

Ilustrasi Saratoga Investama Sedaya
Ilustrasi Saratoga Investama Sedaya

JAKARTA - Emiten investasi, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) membukukan laba bersih pada 2019 sebesar Rp7,3 triliun atau naik 19,09% dari posisi Rp6,13 triliun pada tahun sebelumnya.

Presiden Direktur Saratoga Michael Soeryadjaya mengatakan kenaikan laba bersih tersebut didorong oleh peningkatan nilai investasi dan pendapatan dividen perusahaan investasi yang dikelola Saratoga.

Saratoga mencatat nilai investasi dalam saham dan efek ekuitas memperoleh keuntungan bersih sebesar Rp6,2 triliun pada 2019. Hal ini didorong oleh kenaikan harga saham mark-to-market dari PT. Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG), PT Adaro Energy Tbk. (ADRO), dan PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA).

Kemudian, Saratoga juga berhasil mengantongi pendapatan dividen sebesar Rp1,99 triliun atau meningkat 121,5% dari perolehan 2018 yakni Rp900 miliar. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak Saratoga menjadi perusahaan publik.

Pendapatan dividen tersebut berasal dari kontribusi PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, PT Adaro Energy Tbk, dan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX).

Sementara, pada periode yang sama Net Asset Value Saratoga mencapai Rp22,85 triliun yakni meningkat 44,9% dari Rp15,77 triliun pada 2018.

“Kami bersyukur atas pencapaian di tahun 2019. Kinerja yang kuat dari perusahaan investasi didukung oleh fundamental bisnis yang solid. Sebagai pemegang saham berbagai perusahaan investasi, tugas kami untuk terus terlibat dan mendukung perusahaan mencapai potensi yang maksimal,” ujarnya, Senin (16/03).

Kemudian, sebagai perusahaan investasi aktif, Saratoga yakin terhadap potensi jangka panjang dari tiga sektor utama yakni sumber daya alam, infrastruktur, dan konsumen. Perusahaan akan terus berinvestasi secara aktif di tiga pilar tersebut seperti yang sudah dilakukan selama ini.

Michael mengatakan di tengah berbagai tantangan global dan domestik, Saratoga akan tetap menjalankan strategi investasi aktif secara disiplin, terukur, dan prudent.

“Kami percaya dengan pengalaman dan keahlian yang dimiliki Saratoga, nilai investasi perusahaan akan terus berkembang secara optimal," katanya.

Sorotan Kinerja Perusahaan Investasi

PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mengalami pertumbuhan pesat sebagai perusahaan pertambangan tembaga dan emas pada 2019. Produksi emas tumbuh 33,2% dari 167.506 ons pada 2018 menjadi 223.045 ons pada 2019.

Proyek eksplorasi porfiri di Tujuh Bukit yang merupakan aset andalan MDKA terus membuat kemajuan besar seiring dengan adanya Pra Studi Kelayakan dengan hasil kuat dari pengeboran bawah tanah.

PT Mulia Bosco Logistik (MBL) telah memperluas kapasitasnya baik pada armada truk dan penyimpanan. Pada tahun 2019 MBL membangun satu gudang tambahan di Makassar, Sulawesi Selatan, dan menambahkan lebih banyak truk ke armadanya.

Saratoga secara aktif telah bekerja dengan manajemen dalam pengembangan keuangan dan bisnis, serta peningkatan operasional dan manajemen risiko.

PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) mengalami pertumbuhan yang sangat positif dan memiliki kontribusi terbesar dalam pendapatan dividen Saratoga sepanjang 2019. Pada kuartal pertama 2019, Saratoga menambah modal untuk MPMX dengan meluncurkan penawaran tender sukarela (voluntary tender offer). Hasilnya, Saratoga menjadi pemegang saham mayoritas.

PT Famon Awal Bros Sedaya (FABS), rumah sakit swasta dengan akreditasi internasional, Joint Commission International (JCI) di Indonesia, telah menyediakan layanan kesehatan berstandar internasional. Pada tahun 2019, FABS meluncurkan rumah sakit baru di Bekasi Utara dan mulai mengoperasikan rumah sakit lain di Sorowako, Sulawesi Selatan.

FABS terus memperkuat keunggulannya dengan memberikan center of excellence dengan lebih memberikan banyak perawatan, upgrade peralatan, dan meningkatkan teknologi yang didukung penuh oleh Saratoga di belakang operasi dan ekspansi bisnisnya.

Bulan ini FABS akan meluncurkan rumah sakit baru di Karawang, Jawa Barat. Rumah sakit ini akan menjadi rumah sakit kesembilan di bawah naungan FABS.

PT Deltomed Laboratories salah satu pemain terbesar di industri ini telah meningkatkan kapasitas produksi untuk menggandakan kapasitas pengemasan dan penyimpanannya serta memperluas jangkauan produknya seperti varian yang lebih luas dari OB Herbal, Tejahe, dan Kojima.

Deltomed juga merilis Kuldon Granul yakni suplemen yang membantu mengurangi panas tubuh. Kemudian Herbamojo, produk khusus pria dengan tujuh ekstrak herbal yang dapat meningkatkan stamina, energi, kekebalan, serta sirkulasi darah.