Rabu, 17 Juni 2020 14:53 WIB
Penulis:Sutan Kampai
BUKITTINGGI - Suasana di Pasar Aur Bukittinggi, Sumatera Barat, terlihat ramai kembali, setelah lama sepi, akibat adanya wabah COVID-19. Sorak-sorakan pedagang di pasar itu terdengar dari berbagai penjuru.
Suasana dan sorakan yang begitu bersemangat, seakan mencerminkan rasa rindu para pedagang, yang telah lama terkurung di rumah. Tak jarang, di antara sesama pedagang saling bercanda dan bercerita tentang kegiatan mereka selama di rumah.
Geliat usaha pun telah dirasakan oleh pedagang di Aur Kuning, seperti yang diceritakan oleh nenek Eti, pedagang kaki lima telah mulai merasakan masa-masa penjualan yang menjanjikan. Hal ini seiring diterapkannya kebijakan New Normal.
Eti mengatakan semenjak diberlakukannya New Normal, aktifitas pasar kembali ramai. Berbeda waktu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dulu, banyak toko yang tutup, dan orang yang hendak ke pasar pun tidak ada.
Sekarang, Pasar Aur Kuning Bukittinggi, ramai yang datang, dan membuat sejumlah pedagang jadi berbahagia, karena perdagangan kembali bergairah. Kendati telah diperbolehkan berdagang lagi, Eti mengakui tetap waspada terhadap Covid-19 tersebut, dengan cara tetap menggunakan masker.
"Alhamdulillah dagangan saya banyak terjual. Saya jual keripik ubi dan jenis makanan lainnya. Dari pagi tadi hingga sore, sudah terjual kurang lebih 30 kilometer keripik singkong," katanya kemarin Selasa 16 Juni 2020.
Ia menyebutkan, untuk sebuah kondisi berdagang dalam situasi Covid-19, mendapatkan penjualan yang telah mencapai 30 kilometer keripik singkong itu adalah kabar yang menggembirakan. Sebab, setelah sekian lama berdiam diri di rumah tanpa penghasilan apapun, dan kini dapat menikmati kesibukan berdagang lagi.
Meski Eti sudah memasuki usia lansia, tapi masih tampak wajah ceria dan semangat, untuk melakukan aktifitas berjualan keripik singkong di Pasar Aur Kuning Bukittinggi tersebut. Baginya, ada cara tersendiri untuk menikmati masa tuanya, yakni tetap bisa aktif beraktifitas sepertinya berdagang.
"Saya senang dengan usaha seperti ini. Kalau di rumah saja saya jenuh. Mendingan di pasar berdagang, ada aktifitas, banyak teman. Ya seperti saat ini, saya sangat menikmati usaha ini," jelasnya.
Salah seorang warga yang membeli keripik singkong milik nenek Eti, Yuni, mengatakan, keripik singkong yang dijual oleh nenek Eti, rasanya sangat gurih, enak, dan rasa bumbu-bumbunya sangat pas, bahkan dari keripik singkong itu, cocok untuk dicampur saat makan dengan kuah sate.
"Saya memang sengaja membeli dengan jumlah yang banyak. Karena keluarga di rumah suka. Apalagi untuk makan sate, sangat cocok," ucapnya.
Yuni mengaku bahwa selain suka dengan keripik singkong milik nenek Eti itu, juga ingin membantu usaha nya, karena masih tetap semangat berdagang di usia senja nya. Ia berharap Covid segera berakhir dan kondisi kembali normal.