Investor
Senin, 29 April 2024 15:42 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA - Saat Anda ‘menyelami’ dunia investasi saham, Anda perlu mengetahui tanda-tanda atau ciri-ciri bahwa suatu saham akan mengalami penurunan mendadak. Bahkan, hal itu seolah menjadi keterampilan penting bagi para investor.
Ketika pasar saham sangat dinamis dan bisa berubah dalam hitungan detik, memahami indikator-indikator ini dapat membantu Anda mengambil keputusan yang lebih baik dalam mengelola portofolio investasi Anda.
Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan lima ciri yang dapat membantu Anda mengenali kemungkinan penurunan harga saham secara tiba-tiba.
Volume perdagangan adalah jumlah saham yang diperdagangkan dalam suatu periode waktu tertentu. Jika suatu saham mengalami peningkatan volume perdagangan yang signifikan, tetapi harga sahamnya tetap stabil atau bahkan turun,
Indikator volume perdagangan bisa menjadi awalan akan adanya tekanan jual yang besar dari para investor. Penjual yang mencoba melepaskan saham mereka bisa menjadi tanda bahwa mereka memiliki keyakinan bahwa harga saham akan turun dalam waktu dekat.
Fundamental perusahaan, seperti laba bersih, pendapatan, dan arus kas, memiliki dampak signifikan terhadap harga saham. Jika ada perubahan fundamental yang negatif, seperti penurunan laba atau kegagalan produk baru, saham perusahaan tersebut mungkin akan turun nilainya. Investor cenderung bereaksi terhadap informasi ini dengan menjual saham mereka, yang dapat menyebabkan penurunan harga yang tajam.
Analisis teknikal melibatkan penggunaan grafik dan indikator lainnya untuk menganalisis perilaku historis saham dan memprediksi pergerakan harga di masa depan. Sinyal penjualan dalam analisis teknikal.
Analisa teknikal yang dimaksud antara lain pola candlestick yang menunjukkan pembalikan arah atau indikator momentum yang menurun, dapat menjadi tanda bahwa saham akan mengalami penurunan harga yang signifikan.
Para analis keuangan dan investor terkemuka sering memiliki pengaruh besar terhadap perilaku pasar. Jika analis atau investor terkemuka mulai menurunkan peringkat atau merekomendasikan penjualan saham suatu perusahaan, ini bisa menjadi tanda bahwa saham tersebut akan turun nilainya. Investor sering mengikuti saran dari para ahli, dan kehilangan dukungan dari mereka dapat memicu penjualan massal.
Faktor-faktor makroekonomi, seperti perubahan kebijakan moneter, ketegangan geopolitik, atau krisis ekonomi global, dapat mempengaruhi pasar saham secara keseluruhan. Berita penting yang merugikan atau gejolak makroekonomi dapat memicu penjualan besar-besaran oleh investor yang mencari perlindungan atau mengantisipasi penurunan nilai aset. Saat berita semacam itu muncul, saham-saham di berbagai sektor bisa mengalami penurunan secara bersamaan.
Misalnya saham perusahaan XYZ mengalami lonjakan volume perdagangan yang signifikan dalam beberapa hari terakhir, tetapi harga sahamnya tetap stagnan atau bahkan menurun sedikit.
Sementara itu, analisis teknikal menunjukkan pola candlestick yang menandakan pembalikan arah, dan beberapa analis terkemuka mulai merekomendasikan penjualan saham XYZ karena perubahan fundamental yang negatif dalam kinerja perusahaan.
Di samping itu, berita ekonomi global yang merugikan telah membuat investor kehilangan kepercayaan pada pasar secara keseluruhan, memicu aksi jual besar-besaran di pasar saham termasuk saham XYZ.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Alvin Pasza Bagaskara pada 29 Apr 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 29 Apr 2024