Kesehatan
Sabtu, 02 Desember 2023 19:24 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA - Kementerian Kesehatan RI baru saja meminta semua jajarannya untuk bersiaga, usai adanya laporan dari WHO bahwa telah terjadi peningkatan kasus undefined pneumonia yang menyerang anak-anak di Tiongkok Utara.
Oleh karena itu, pemerintah mulai mengantisipasi penularan pneumonia di Indonesia, dengan menerbitkan Surat Edaran Nomor: PM.03.01/C/4632/2023 tentang Kewaspadaan Terhadap Kejadian Mycoplasma Pneumonia di Indonesia.
Dalam surat edaran itu, Dirjen Maxi meminta Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk melakukan pemantauan perkembangan kasus dan negara terjangkit di tingkat global serta meningkatkan kewaspadaan dini dengan melakukan pemantauan kasus dicurigai pneumonia.
Lebih lanjut, Dirjen Maxi juga meminta KKP untuk meningkatkan pengawasan terhadap orang (awak, personel, dan penumpang), alat angkut, barang bawaan, lingkungan, vektor, binatang pembawa penyakit di pelabuhan, bandar udara dan pos lintas batas negara, terutama yang berasal dari negara terjangkit.
Selain itu, penting juga bagi Anda untuk mengetahui apa saja penyebab dan gejala dari pneumonia.
Meski hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti apa saja penyebab kasus undefined pneumonia ini, ada beberapa faktor penyebab yang perlu Anda waspadai, seperti yang dilansir dari laman resmi Kemenkes.
Pneumonia sendiri sering disebut sebagai paru-paru basah, yaitu kondisi peradangan yang terjadi pada jaringan paru-paru. peradangan ini menyebabkan alveolus jadi terisi oleh cairan sehingga paru-paru tidak dapat berfungsi dengan baik.
Pneumonia disebabkan karena berbagai mikroorganisme, termasuk bakteri, jamur, protozoa, dan virus. Selain itu, beberapa faktor langsung juga dapat memicu munculnya pneumonia, seperti berikut.
Merokok dapat merusak paru-paru dan menurunkan kemampuan tubuh untuk melawan adanya infeksi. Hal inilah yang meningkatkan risiko terkena pneumonia.
Penyakit jantung dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko pneumonia.
Diabetes dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh lebih berisiko terkena pneumonia.
Kelemahan pada struktur organ pernapasan dapat menyebabkan risiko aspirasi yang menimbulkan pneumonia. Kuman yang menyebabkan pneumonia ini biasanya berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya.
Hal tersebut dipengaruhi oleh interaksi pasien yang kemudian menyebabkan infeksi, cara terjadinya infeksi, gangguan sistem kekebalan tubuh, adanya penyakit kronis, polusi lingkungan, dan penggunaan antibiotik yang tidak sesuai.
Berikut beberapa gejala pneumonia.
Oleh karena itu, jika anggota keluarga mengalami kesulitan bernapas atau terjadi peningkatan frekuensi napas, segeralah ke rumah sakit untuk memperoleh penanganan yang tepat.
Itu tadi penjelasan mengenai penyebab dan gejala pneumonia yang harus Anda waspadai.
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Justina Nur Landhiani pada 02 Des 2023