asuransi
Senin, 01 Juli 2024 13:16 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA - Saat ini banyak orang yang tergoda dengan opsi pembayaran yang fleksibel, salah satunya seperti layanan buy now paylater apalagi yang ditawarkan oleh marketer. Namun, Anda perlu mengetahui bahwa pemasar menggunakan strategi psikologi untuk membuat kita terus menerus menghabiskan uang.
Kita tampaknya terus menerus menerima pesan dari para pengiklan bahwa kita selalu membutuhkan pakaian, riasan, atau barang terbaru untuk membuat diri kita jadi makin berharga dan dicintai.
Salah satu hal yang mereka tawarkan yaitu layanan Buy Now Pay Later yang seolah-olah memudahkan Anda untuk meraih ‘kebutuhan’ Anda tersebut baik itu pakaian, makeup, dan barang-barang lainnya yang sebetulnya belum tentu Anda butuhkan.
Tidak dapat dipungkiri, layanan paylater yang sekarang marak daya tariknya memang sangat menggiurkan. Anda dapat mencicil tagihan paylater dari waktu ke waktu alih-alih membayar dengan jumlah penuh di muka.
Ditambah lagi, Anda juga mendapatkan kepuasan secara instan karena tanpa harus menabung dan menunggu waktu lama untuk meraih barang impian Anda karena barang tersebut langsung ada di tangan Anda. Bonusnya lagi adalah Anda tidak perlu membayar bunga.
Seperti yang dilansir dari Psychology Today, layanan paylater bahkan menjadi semakin populer di kalangan generasi milenial dan Gen Z. Jika Anda cenderung melakukan pembelian secara impulsif, layanan ini tentu akan sangat menggoda. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui dampak dari paylater jika Anda tidak mampu mengelolanya dengan bijak.
Anda mungkin tergoda untuk membeli sesuatu yang cukup mahal, contohnya seperti MacBook Pro dengan harga Rp20.999.000. Jika dibayar dengan mencicil selama 4 kali, tentu seolah-olah Anda hanya cukup mengeluarkan uang sekitar Rp5jutaan saja.
Secara psikologis, cicilan sebanyak empat kali tersebut membuat harga yang semula terlihat mahal menjadi lebih murah karena menyajikannya dalam bentuk potongan yang tampaknya dapat dikelola.
Jika Anda melakukan hal semacam di atas secara terus menerus, tidak dapat dihindari Anda akan mudah lupa kapan pembayaran Anda jatuh tempo. Dalam survei LendingTree yang dilansir dari Psychology Today, dua pertiga orang yang telah menggunakan pembiayaan tersebut menyatakan bahwa mereka menghabiskan lebih banyak uang daripada yang seharusnya. Bahkan, hampir setengahnya mengatakan mereka tidak akan membeli sesuatu jika mereka tidak memiliki opsi pembiayaan.
Sama seperti kartu kredit, perusahaan yang menerapkan layanan paylater tentu menggunakan sejumlah biaya kepada pedagang untuk setiap transaksi paylater. Beberapa aplikasi juga mengenakan biaya tertentu kepada pengguna per pembayaran untuk menggunakan platform mereka.
Oleh karena itu, penting untuk secara teliti dan cermat memeriksa ketentuan paylater yang akan Anda gunakan. Jika Anda terlambat membayar, ada kemungkinan Anda juga akan dikenakan biaya denda keterlambatan.
Jika Anda telah mendaftar untuk lebih dari satu layanan paylater, akan sulit bagi Anda melacak pembayaran karena sebagian besar pembayaran jatuh tempo setiap dua minggu, bukan bulanan seperti kartu kredit.
Saat Anda mengajukan pinjaman, pemberi pinjaman tentu akan menyelidiki kondisi keuangan Anda terlebih dahulu. Mereka juga akan mempertimbangkan pengeluaran Anda saat melunasi paylater.
Jika Anda terlambat melakukan pembayaran maka hal ini dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk meminjam uang di waktu yang akan datang. Selain itu, mengingat paylater sulit untuk dikelola, hal itu bisa membuat masalah keuangan Anda jadi semakin rumit.
Itu tadi beberapa dampak penggunaan layanan buy now paylater yang tidak bijak terhadap kondisi keuangan Anda. Tetap waspada dan berhati-hati!
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh pada 01 Jul 2024
11 hari yang lalu
15 hari yang lalu