11 Cara Cerdas Menentukan Pakaian Berkelanjutan yang Tetap Stylish

11 Cara Memilih Pakaian Ramah Lingkungan dan Awet Tahan Lama (Freepik)

JAKARTA – Sebagai individu yang ingin menjaga lingkungan, Anda mungkin terus mencari cara untuk menekan dampak ekologis. Salah satu langkah nyata adalah dengan mendukung produk fashion berkelanjutan.

Tetapi, konsep berkelanjutan bukan sekadar soal bahan yang ramah lingkungan. Lebih dari itu, ada aspek etika yang harus diperhatikan.

Berbelanja fashion secara etis artinya kita sadar bahwa setiap pakaian membawa konsekuensi besar bagi alam dan semua makhluk hidup yang bergantung padanya.

Baca Juga: 6 Tips Tampil Stylish Tanpa Merusak Bumi

Bagaimana sebuah merek memperlakukan para pekerjanya, bagaimana produk tersebut dikirimkan kepada konsumen, dan apakah ada hewan yang dirugikan dalam proses produksinya?

Pada akhirnya, memilih fashion yang etis tidak hanya soal bahan kain yang digunakan, tetapi juga mempertimbangkan berbagai aspek lainnya.

Tips Memilih Pakaian Ramah Lingkungan dan Tahan Lama

Dilansir dari Blueland dan Ichcha, berikut cara memilih pakaian berkelanjutan dan tahan lama:

1. Pahami Apa Itu Fashion Berkelanjutan

Langkah awal untuk membuat pilihan fashion yang etis adalah memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan fashion berkelanjutan.

Penting untuk mengetahui apa yang membuat suatu pakaian bisa disebut berkelanjutan, bagaimana cara menemukan brand yang ramah lingkungan, serta bagaimana mengenali bila sebuah brand tidak jujur dalam klaimnya.

Seperti sudah disebutkan, keberlanjutan tidak hanya sebatas bahan kain. Misalnya, meskipun menggunakan material ramah lingkungan seperti katun, bagaimana proses produksinya?

Apakah pewarnanya berbahan alami atau sintetis? Apakah metode cetak yang digunakan ramah lingkungan? Apakah kain tersebut cukup tahan lama?

2. Pilih Merek yang Berkelanjutan

Berbeda dengan industri makanan dan minuman yang umumnya memiliki label seperti organik atau free-range, industri fashion belum memiliki aturan jelas terkait penggunaan istilah berkelanjutan.

Karena itu, tidak jarang ada merek yang memasarkan diri secara keliru sebagai ramah lingkungan atau mengklaim memiliki sertifikasi GOTS (Global Organic Textile Standard). Jangan mudah terjebak pada klaim semu semacam itu.

Sebuah brand fashion benar-benar bisa disebut berkelanjutan bukan hanya dari bahan yang digunakan, melainkan dari praktik etis secara keseluruhan. Pilihlah merek yang menerapkan standar kerja yang adil, menjaga kelestarian lingkungan, serta memiliki rantai pasok yang etis.

Apakah mereka memperoleh bahan baku dengan cara yang etis? Apakah proses produksinya ramah lingkungan dan pekerjanya diperlakukan dengan layak? Apa kontribusi nyata yang mereka berikan?

Transparansi sangat penting. Jika sebuah merek tidak menunjukkan keterbukaan, sulit untuk memastikan mereka benar-benar etis.

Karena itu, sebelum berbelanja, cari tahu terlebih dahulu tentang brand tersebut. Merek yang benar-benar berkelanjutan, biasanya secara terbuka menampilkan inisiatif ramah lingkungan mereka dengan bukti yang dapat diverifikasi.

Setelah melakukan riset, buatlah daftar brand berkelanjutan pilihan Anda. Dengan begitu, keputusan belanja akan menjadi lebih mudah dan terarah.

3. Belilah Produk Organik

Salah satu pilihan paling etis dalam berbusana adalah membeli pakaian yang dibuat dari kain organik. Bahan ini bisa berupa katun organik, linen, sutra, modal, rami, kasmir, maupun wol. Tanaman atau sumber bahan tersebut ditanam tanpa pestisida sintetis, pupuk kimia, maupun zat berbahaya lainnya.

Dengan begitu, bahan bakunya diperoleh secara alami dan etis tanpa mencemari lingkungan. Selain itu, kain organik juga mudah terurai sehingga tidak banyak menyumbang emisi gas rumah kaca.

Namun, tetap perlu berhati-hati saat membeli kain katun. Katun konvensional yang umum dijual biasanya diproduksi massal dengan bahan kimia dan pewarna sintetis yang dapat mencemari lingkungan. Sebaliknya, katun organik diproses sepenuhnya dengan cara alami dan tidak diproduksi secara masal, sehingga kualitasnya lebih premium.

4. Hindari Pakaian dari Bahan Sintetis

Saat memilih pakaian berkelanjutan, sebaiknya hindari kain yang terbuat dari poliester, nilon, akrilik, rayon, spandeks, dan mikrofiber.

Bahan sintetis ini umumnya berasal dari minyak bumi sehingga berbahaya bagi lingkungan. Selain itu, setiap kali dicuci, bahan tersebut melepaskan mikroplastik ke sungai dan laut yang dapat membahayakan ekosistem laut.

Biasakan memeriksa label bahan pakaian sebelum membeli. Jika bahannya sintetis namun berasal dari daur ulang, itu tetap layak dipertimbangkan. Material daur ulang mendukung gaya hidup zero waste, dan hal tersebut sangat positif.

5. Belanja Barang Bekas

Ada banyak alasan untuk membeli pakaian bekas, mulai dari menyenangkan, tren mode yang selalu berulang, hingga harganya yang lebih terjangkau. Namun, alasan terkuatnya adalah karena pilihan ini sangat berkelanjutan.

Industri fashion termasuk salah satu yang paling boros dan merusak lingkungan, menggunakan banyak air dan energi, menghasilkan limbah bahan kimia beracun, bergantung pada material sintetis, hingga praktik kerja yang tidak etis.

Dengan memberi kesempatan baru pada pakaian bekas yang masih layak pakai, kita dapat berkontribusi nyata dalam mengurangi dampak negatif industri ini dengan cara yang sederhana dan mudah dilakukan.

6. Pikirkan Ulang Sebelum Berbelanja

Membangun lemari pakaian yang berkelanjutan membutuhkan kesadaran dan niat dalam setiap pembelian. Sebelum mengeluarkan kartu pembayaran, pertimbangkan kembali apakah pakaian tersebut benar-benar sesuai dengan gaya dan kebutuhan Anda. Apakah Anda benar-benar membutuhkannya?

Membeli pakaian dengan lebih bijak berarti menahan diri dari belanja impulsif dan memilih item yang bisa dipadupadankan serta selaras dengan gaya hidup Anda.

Hindari membeli pakaian yang tidak diperlukan, karena itu hanya akan menambah limbah, baik bagi lingkungan maupun keuangan. Inilah kunci membangun lemari pakaian yang berkelanjutan.

7. Utamakan Kualitas daripada Kuantitas

Membangun lemari pakaian yang berkelanjutan berarti memilih pakaian berkualitas tinggi dengan desain klasik yang tahan lama.

Untuk mengurangi limbah tekstil, biasakan berbelanja dengan lebih bijak dan pilihlah item yang benar-benar Anda sukai serta bisa dipakai bertahun-tahun, bukan sekadar mengikuti tren sesaat.

Jika ingin mencoba tren tertentu, sebaiknya pertimbangkan membeli versi secondhand agar tetap ramah lingkungan.

8. Belilah Pakaian yang Bisa Dipakai Lebih Lama

Untuk berbelanja secara berkelanjutan, belilah pakaian dalam jumlah lebih sedikit dan pilih hanya yang benar-benar tahan lama. Sebagai patokan, tanyakan pada diri sendiri: “Bisakah saya mengenakan pakaian ini setidaknya 30 kali?” Jika jawabannya tidak, sebaiknya tahan diri untuk membeli.

Membuat pilihan fashion yang etis berarti memandang pakaian bukan sekadar barang sekali pakai, melainkan sebuah investasi yang harus memberi nilai maksimal.

Jika ada acara khusus yang membuat Anda membutuhkan pakaian baru, pertimbangkan untuk menyewanya. Namun bila harus membeli, pikirkan juga opsi menjual kembali pakaian tersebut jika sudah tidak lagi Anda gunakan setelah acara.

9. Adakan Acara Tukar Pakaian

Tukar-menukar pakaian adalah cara seru untuk memperbarui isi lemari tanpa menghasilkan sampah maupun mengeluarkan biaya. Kumpulkan pakaian yang sudah tidak ingin Anda gunakan lagi, ajak teman atau keluarga melakukan hal yang sama, lalu adakan acara tukar pakaian bersama.

Selain menyenangkan, kegiatan ini juga membantu memperpanjang usia pakaian dan mengurangi limbah tekstil.

10. Gunakan Cara Cuci yang Ramah Lingkungan

Deterjen konvensional sering mengandung bahan berbahaya seperti fosfat, sulfat, pewangi kuat, bahkan mikroplastik yang dapat mencemari air, lingkungan, hingga berdampak pada kesehatan tubuh kita.

Dengan beralih ke deterjen ramah lingkungan berbahan dasar alami, Anda bisa mencegah zat berbahaya tersebut masuk ke saluran air. Pilihlah produk yang mudah terurai (biodegradable), bebas fosfat, serta tidak mengandung pewarna maupun pewangi sintetis.

11. Buat Pakaian Lebih Tahan Lama

Memperpanjang usia pakaian sering kali bisa dilakukan dengan cara sederhana, seperti belajar keterampilan dasar menjahit kancing, menambal sobekan kecil, atau memperbaiki jahitan yang longgar.

Jika belum terbiasa, ada banyak tutorial mudah diikuti secara online, bahkan perpustakaan atau pusat komunitas setempat sering menyediakan kelas langsung.

Dengan berani mencoba memperbaiki pakaian sendiri, Anda bisa lebih mandiri dalam merawat lemari pakaian dan mengurangi kebutuhan membeli yang baru.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Distika Safara Setianda pada 25 Aug 2025 

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 25 Agt 2025  

Editor: Redaksi Daerah
Redaksi Daerah

Redaksi Daerah

Lihat semua artikel

Related Stories