Kolaborasi
Senin, 05 Agustus 2024 12:16 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menyebutkan bahwa produsen minyak bumi terbesar di Indonesia saat ini adalah PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), menggeser posisi ExxonMobil Cepu.
Arifin menjelaskan bahwa jika produksi minyak bumi Indonesia terus anjlok sejak 2020 karena saat ini produsen banyak mengelola lapangan-lapangan tua dan belum menemukan prospek lapangan minyak baru.
"Sepintas ini mengenai 10 produksi minyak yang paling besar sekarang ini adalah Pertamina Hulu Rokan, itu jumlahnya pada 2023 ada kontribusinya 161 ribu," kata Arifin ditemui di Kantor Dirjen Migas, Jakarta pada Jumat, 2 Agustus 2024.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, Produsen terbesar minyak saat ini, PHR, memproduksi 161.623 barel per hari (bopd) dari Blok Rokan pada tahun 2023 dan statusnya per 30 Juni 2024 sebesar 157.226 bopd.
Posisi kedua yaitu ExxonMobil Cepu yang mengelola Blok Cepu dengan produksi 155.444 bopd pada 2023, dan menurun menjadi 143.946 bopd pada 30 Juni 2024.
Posisi ketiga adalah Pertamina EP, anak usaha Pertamina Hulu Energi (PHE) yang bertanggung jawab pada pengelolaan Wilayah Kerja Regional 2, memproduksi 69.417 bopd pada 2023 dan 66.468 bopd hingga 30 Juni 2024.
Sementara itu, produsen gas terbesar di Indonesia saat ini dipegang oleh BP Berau yang mengelola Blok Tangguh dengan produksi 1.467,12 juta kaki kubik per hari (mmscfd) pada 2023, dan naik menjadi 1.745,04 mmscfd hingga 30 Juni 2024.
Arifin mengatakan, produksi gas bumi Indonesia yang sempat menurun kini mengalami tren kenaikan. Dia pun optimistis produksi gas bisa sesuai target 12 miliar kaki kubik per hari (bscfd) pada tahun 2030.
Sehingga dengan adanya temuan-temuan baru, prospek di Andaman, South Andaman, dan juga di Selat Makassar.
Sementara untuk prospek produksi minyak, Arifin menyebut setidaknya dalam jangka pendek ada 6 prospek yang ditargetkan mulai berproduksi di tahun 2028, yaitu Lapangan Forel, Ande-Ande Lumut, Singa Laut Kuda Laut, OO-OX, BUIC, dan Hidayah dengan proyeksi tambahan produksi 100.000 bopd.
Produksi Gas:
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Debrinata Rizky pada 05 Aug 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 05 Agt 2024