Selasa, 27 Februari 2024 15:35 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA - Kabupaten Ponorogo adalah salah satu daerah di Provinsi Jawa Timur yang dikenal sebagai tempat asal muasal kesenian Reog. Meski begitu, tidak hanya kesenian Reog Ponorogo saja yang menjadi daya tarik dari Kabupaten ini.
Wilayah Ponorogo yang sebagian berada di sekitaran Pegunungan Wilis turut memberikan beragam wisata yang menarik untuk dikunjungi. Puluhan wisata alam tersebar di berbagai penjuru Kabupaten Ponorogo. Meski begitu, terdapat beberapa rekomendasi wisata yang harus dikunjungi saat singgah di Kota Reog ini.
Rekomendasi ini dapat disimpan untuk referensi berwisata kala liburan selanjutnya tiba. Berikut 5 rekomendasi wisata yang wajib dikunjungi di Kabupaten Ponorogo.
Rekomendasi wisata pertama tentunya adalah Telaga Ngebel. Jika dibandingkan Telaga Sarangan di Kabupaten Magetan, Telaga Ngebel jauh lima kali lebih luas. Telaga yang berjarak 23 kilometer dari Pusat Kota Ponorogo ini memiliki luas mencapai 150 hektare dan berada di ketinggian 734 mdpl.
Tak heran jika udara di telaga ini cenderung sejuk dan dingin. Barisan bukit dengan beragam pepohonan juga nampak mengelilingi telaga ini. Untuk menikmati keindahan Telaga Ngebel, terdapat beberapa cara. Pertama bisa dengan menggunakan kendaraan bermotor menyusuri jalanan beraspal di sepanjang pinggir telaga.
Kemudian bisa juga dengan menaiki kapal wisata yang biasanya bersandar di tepian telaga. Namun apabila ingin menikmati keindahan senja dengan view telaga, dapat dilakukan dengan naik ke Ngebel Sunset View Point yang berada di Desa Pupus. Selain itu, kini juga ada atraksi baru berupa air mancur pada malam hari yang kian menambah keindahan dan pesona Telaga Ngebel.
Selain bisa menikmati pemadangan, Telaga Ngebel juga menjadi tempat yang cocok untuk menikmati durian dan ikan bakar hasil budidaya keramba di telaga. Saat musim durian tiba banyak sekali penjual yang menjajakan durian hasil kebunnya disini. Kawasan Ngebel dan sekitarnya memang lama dikenal sebagai salah satu penghasil durian di Kabupaten Ponorogo.
Rekomendasi wisata selanjutnya berada tidak jauh dari Telaga Ngebel. Terletak tepat berada di atas perbukitan yang mengelilingi Telaga Ngebel, destinasi wisata Mloko Sewu menjadi tujuan selanjutnya berwisata. Mloko Sewu merupakan salah satu wisata yang baru dibuka pada tahun 2019.
Wisata ini berada di Desa Pupus, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo yang berjarak 5,5 kilometer dari Telaga Ngebel. Mloko Sewu menawarkan pesona menikmati keindahan Telaga Ngebel dari atas ketinggian. Tidak hanya itu, beragam spot foto yang berdampingan dengan hutan pinus juga tersedia di Mloko Sewu dan tentunya tidak kalah estetiknya.
Pengunjung yang berwisata di Mloko Sewu juga dapat melakukan camping apabila ingin menginap dan menikmati udara pegunungan lebih lama. Harga tiket masuk Mloko Sewu juga terbilang murah sekitar Rp10.000 saja. Perlu dicatat, jalanan menuju wisata ini lumayan ekstrim dengan tanjakannya sehingga perlu berhati-hati jika berkendara.
Usai menikmati pemandangan telaga dan hutan pinus dengan berbagai spot fotonya, perjalanan wisata dilanjutkan ke Air Terjun Toyomerto atau disebut juga sebagai Air Terjun Selorejo. Destinasi ini berada tidak jauh dari Mloko Sewu dan berjarak sekitar 7,3 kilometer saja. Meski begitu, jalan untuk menuju air terjun tersebut bisa dikatakan cukup ekstrim sehingga harus berhati-hati.
Air Terjun Toyomerto menyuguhkan pemandangan air yang mengalir deras dari atas perbukitan. Terdapat dua tingkat pada air terjun ini. Air yang mengalir pada air terjun ini sangat jernih. Saking jernihnya bisa melihat bebatuan yang berada pada dasar kolam tampungan air di bawahnya. Pengunjung bisa bermain air dengan puas pada bagian kolam di bawah tingkat pertama air terjun.
Kanan kiri Air Terjun Toyomerto diapit oleh bukit yang penuh dengan pepohonan rimbun sehingga menambah keasrian suasana di air terjun. Suasananya masih sangat alami dan tidak banyak tersentuh oleh tangan-tangan manusia sehingga cocok untuk menikmati panorama alam yang sesungguhnya.
Di dekat parkiran air terjun ini juga terdapat warung yang dikenal sebagai warung perbatasan. Sebab, lokasinya berada di batas antara Kabupaten Ponorogo dengan Kabupaten Madiun.
Wisata selanjutnya beralih ke sebuah daerah bernama Pudak. Sebuah Desa yang berada sekitar 34 kilometer dari Pusat Kabupaten Ponorogo ini menyimpan destinasi wisata unik bernama Tanah Goyang. Tidak salah memang dinamakan demikian sebab tanah di lokasi wisata tersebut memiliki tekstur yang lembek sehingga akan bergoyang-goyang jika diinjak.
Kawasan wisata ini dahulunya merupakan rawa-rawa yang kemudian ditumbuhi oleh aneka tumbuhan dan mengendap sehingga terbentuklah tekstur tanah seperti saat ini. Lokasinya berupa tanah lapang dengan dikelilingi oleh pepohonan pinus.
Tanah Goyang sangat cocok dijadikan destinasi wisata terutama camping bersama dengan rekan-rekan. Tempatnya sangat estetik terlebih jika kabut tipis mulai turun menyelimuti.
Rekomendasi destinasi wisata di Kabupaten Ponorogo yang terakhir yaitu Gunung Gajah. Sebuah bukit dengan ketinggian sekitar 1.000 mdpl ini berada kurang lebih 24 kilometer dari pusat Kabupaten Ponorogo. Letaknya secara tepat berada di Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo. Gunung Gajah menawarkan pesona menikmati Kabupaten Ponorogo dari atas awan.
Wisata ini juga sangat cocok digunakan sebagai lokasi camping. Terdapat area lapang yang bisa digunakan untuk membangun tenda di bagian atas. Pesona yang ditawarkan yaitu gemerlap lampu Kabupaten Ponorogo saat malam serta keindahan sunrise di pagi hari.
Apabila sedang cerah, Gunung Gajah menjadi tempat paling cocok untuk melihat dan mengabadikan bintang milky way di langit. Jalan menuju destinasi wisata ini juga tidak sulit namun perlu kehati-hatian ekstra.
Terdapat jalanan cor untuk menuju puncak bukit tersebut. Jalanan tersebut berkelak kelok dan cukup curam. Bagi pecinta olahraga bersepeda, menaklukan tanjakan pada jalanan menuju puncak bukit merupakan hal yang sering dijumpai disini.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Khafidz Abdulah Budianto pada 07 Jan 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 27 Feb 2024