Selasa, 04 Agustus 2020 03:23 WIB
Penulis:Sutan Kampai
KabarMinang.id - Hingga tiga hari pasca Idul Adha 1441 hijriyah, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Pesisir Selatan, terus melakukan pemantauan terhadap penyembelihan hewan kurban di 15 kecamatan yang ada.
Kepala Disnakeswan Pesisir Selatan, Efrianto, mengatakan, dari hasil pemantauan yang dilakukan tidak ditemukan ada hewan kurban yang sakit, ataupun yang terkena penyakit berbahaya yang menular pada manusia.
Ia menyebutkan pada tahun 2020 ini penyembelihan hewan kurban di daerah itu memang mangalami penurunan dibanding tahun sebelumnya akibat pendemi Covid-19. Kendati demikian, daerah itu masih tercacat sebagai salah satu daerah pemasok sapi kurban di Sumatera Barat.
Baca Juga: Transaksi Jual Beli Hewan Kurban di Sumbar Capai Rp700 Miliar
"Agar kesehatan sapi yang akan dikirim keluar daerah terjamin, maka kami terjunkan 26 petugas kesehatan hewan (Keswan) ke lapangan," katanya, seperti dikutip dari laman resmi Pemkab Pesisir Selatan, Senin 3 Agustus 2020.
Dia menjelaskan bahwa upaya itu dilakukan bukan saja karena akan memasuki hari raya kurban, tapi juga secara berkesinambungan karena Pessel sudah menjadi daerah pemasok daging sapi di Sumatera Barat.
Dikatakannya bahwa di tahun 2020 ini, permintaan sapi dari luar daerah memang mengalami penurunan bahkan hingga 35 persen. Penurunan permintaan itu bukan karena keterbatasan pasokan, tapi memang dipengaruhi oleh pendemi Covid-19, yang secara nasional belum mereda hingga saat ini.
"Kita masih tetap dipercara oleh konsumen sebagai pemasok sapi kurban untuk daerah lainnya di Sumbar. Sedangkan dari pemantauan dan pemeriksaan yang dilakukan, tidak ditemui sapi kurban yang terkena penyakit berbahaya, baik untuk kebutuhan lokal, maupun luar daerah," katanya.
Dia menambahkan bahwa pada hari raya Idul Adha 1441 Hijriah tahun 2020 ini, jumlah sapi yang diekspor keluar daerah hanya sekitar 4.500 ekor.
"Sementara jumlah hewan kurban untuk kebutuhan dalam daerah sebanyak 3.485 ekor pula. Jumlah itu terdiri dari 3.384 ekor sapi, 14 ekor kerbau, dan 87 ekor kambing," jelasnya.
Lebih jauh dijelaskan bahwa selain melakukan pemeriksaan terhadap kondisi kesehatan dan kualitas hewan kurban, pihaknya juga melakukan imbauan kepada masyarakat, atau panitia kurban di daerah itu supaya tidak membungkus daging dengan menggunakan kresek berwarna hitam.