Senin, 26 September 2022 21:05 WIB
Penulis:Egi Caniago
Editor:Egi Caniago
Seorang pria mendapatkan harta karun senilai US$10000 atau kisaran Rp150 juta (asumsi kurs Rp15000 per dolar AS) dengan harga rendah.
Mengutip Insider Senin, 26 Februari 2022, Will Sideri yang merupakan pengepul barang loak diketahui telah membeli potongan naskah kuno yang dibuat pada zaman pertengahan.
Awalnya, Sideri memang pergi ke pasar loak di Maine, sebuah kota di Perancis untuk membeli benda benda bernuansa vintage seperti rak buku dan peralatan dapur. Namun, setelah tiba di lokasi, perhatiannya tertuju pada sebuah daun yang dihiasi tulisan Latin di samping beberapa not musik.
Kertas tersebut diberi label sebagai manuskrip Illuminated of Vellum dan hanya dihargai US$75 atau kisaran Rp1,25juta. Tanpa pikir panjang, ia membayarnya dan membawa manuskrip tersebut pulang.
Sesampainya di rumah, ia menghubungi seorang profesor bahasa Inggris di Colby College yang biasa mengajarinya, Megan Cook. Pada Cook, Sideri bertanya perihal keaslian naskah tersebut.
Cook yang dimintai tolong oleb Sideri kemudian menghubungi rekan akademisi Lisa Fagin Davis. Setelah diperiksa selama beberapa jam, Davis mengatakan bahwa naskah itu asli.
Oleh Davis, manuskrip itu diidentifikasi sebagai lembaran dari Beauvais Missal yang berusia sekitar 700 tahun. Ia memiliki ukuran sekitar 295 x 205 mm dan terdiri dari 15 atau 21 baris teks, atau sepuluh tongkat musik, dalam dua kolom.
"Penjualan tanah di Maine bahkan bukan tempat yang paling tak terduga di mana selembar Beauvais Missal muncul. Akan tetapi, Will adalah lembaran paling murah yang pernah dijual belakangan ini. Yang paling mahal dijual beberapa tahun lalu seharga US$10.000, " ujar Davis seperti dikutip TrenAsia.com parther KabarMinang.id
Peelu diketahui, Beauvais Missal merupakan manuskrip yang digunakan di Katedral Beauvais di Prancis, yang berasal dari akhir abad ke-13. Manuskrip ini kemungkinan digunakan dalam ibadah Katolik Roma.
Davus yang merupakan akademisi yang mempelajari peradaban Eropa pada zaman pertengahan ini mengatakan bahwa lembaran itu merupakan bagian dari sebuah manuskrip buku yang lebih besar dan sengaja disobek oleh pedagang seni.
Meski menemukan harta karu senilai ratusan juta, Sideri mengatakan tak akan menjual manuskrip miliknya. Ia menambahkan bahwa benda tersebut telah dititipkan pada orang tuanya untuk menjaganya tetap aman ketika ia pindah rumah.
"Ini adalah sesuatu yang pada akhirnya saya tahu keren. Saya tidak membeli ini untuk menjualnya," ujar Sideri. (TrenAsia.com)