Senin, 17 Oktober 2022 20:11 WIB
Penulis:Egi Caniago
Editor:Egi Caniago
Tiga tahun terakhir, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) secara konsisten terus melakukan transformasi, khususnya kala Indonesia dan sebagian besar negara di dunia terkena imbas pandemi Covid-19. Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan, dalam praktiknya peran BUMN selama dan pasca Covid-19 adalah menjadi lokomotif perekonomian nasional.
Dengan kata lain, Erick Thohir berharap keberadaan BUMN bisa memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Sebab, keberadaan BUMN di Indonesia sudah terintegrasi dari hulu ke hilir dan hadir di hampir seluruh sektor yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, mulai dari kesehatan, keuangan, telekomunikasi, informasi hingga energi.
“Sejak 2019, Kementerian BUMN terus melakukan transformasi secara komprehensif, dan saat ini progres transformasi BUMN telah mencapai 80%. Prioritas kami untuk satu setengah tahun ke depan adalah mendorong agar transformasi BUMN bisa mencapai 100%,” kata Erick Thohir dalam SOE International Conference di Nusa Dua, Bali, Senin (17/10).
Dalam acara yang sama, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, tranformasi perusahaan pelat merah merupakan sebuah keniscayaan. Khususnya dalam tren perkembangan teknologi serta digitalisasi yang kian masif pasca pandemi Covid-19.
Untuk itu, pria yang akrab disapa Tiko ini menyebut dalam tiga tahun terakhir Kementerian BUMN telah mempercepat transformasi digital di sebagian besar perusahaan BUMN. Salah satunya dengan mendorong dan mendukung peluncuran Super App, terutama di industri keuangan.
Bank Mandiri lanjut Tiko, menjadi salah satu perusahaan BUMN yang telah berhasil mewujudkan transformasi tersebut melalui Super App Livin’ by Mandiri.
“Kami (Perusahaan BUMN) mentransformasi Super App milik BUMN, yang dapat menjangkau kebutuhan masyarakat perkotaan. Bank Mandiri, melalui Super App tidak hanya menjadi penyedia layanan keuangan, tapi untuk seluruh kebutuhan gaya hidup seperti pemesanan tiket pesawat, konser, kereta api dan lain-lain. Ke depan, seluruh ekosistem dapat terkoneksi melalui satu sistem Open Banking,” ujar Tiko dalam diskusi panel SOE International Conference : The Role of SOEs in Broadening Financial Inclusion.
Strategi Kementerian BUMN ke depan, memang menitikberatkan kepada pemberdayaan ekosistem secara menyeluruh, dengan tujuan menghadirkan solusi bagi masyarakat secara signifikan.
Apalagi, sebagai salah satu anggota Himpunan Bank Milik Negara (BUMN), Bank Mandiri memang punya peran besar dalam mewujudkan hal tersebut. Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyampaikan, perseroan akan melanjutkan transformasi bisnis ini dengan mempersiapkan sumber daya manusia berdaya saing tinggi serta mampu mengedepankan peran teknologi dan inovasi sebagai pilar aktivitas bisnis.
“Tujuan utama transformasi bisnis ini adalah agar Bank Mandiri dapat terus memberikan nilai lebih bagi nasabah di seluruh segmen, dan memberikan dampak positif terhadap perekonomian yang dapat dirasakan oleh masyarakat,” ungkap Darmawan.
Sebagai tambahan informasi, data Kementerian BUMN mencatat hingga akhir 2021 indikator kinerja keuangan BUMN secara konsolidasi terus tumbuh. Total pendapatan BUMN tercatat naik 18,8% menjadi Rp 2.295 triliun atau sekitar US$ 160 miliar.
Dari jumlah tersebut, total laba konsolidasi perusahaan BUMN meningkat 838% secara year on year (yoy) di 2021 menjadi Rp 124,7 triliun atau di kisaran US$ 9 miliar. Melihat torehan kinerja impresif tersebut, Kementerian BUMN optimis, sampai dengan akhir tahun laba konsolidasi BUMN mampu menembus US$ 10 miliar. (ibukotakini.com)