Senin, 15 Agustus 2022 22:37 WIB
Penulis:Sutan Marajo
Editor:Redaksi
Sebuah sambaran petir langka terjadi di atas Oklahoma Amerika Serikat diyakini sebagai sambaran petir paling kuat yang pernah terdeteksi.
Petir menyambar saat langit gelap dan hujan turun dengan deras. Tetapi bukannya menyambar ke tanah, atau meluncur ke samping di antara awan, petir ini melakukan sesuatu yang tidak terduga. Dia bergerak ke atas dari atas awan dan melesat 80 kilometer ke langit hingga tepi bawah ruang angkasa.
Fenomena ini dikenal sebagai gigantic jets. Mereka adalah jenis petir yang paling langka dan paling kuat. Kejadian semacam ini juga sangat langka dengan terjadi sedikitnya 1.000 kali setahun dan memancarkan lebih dari 50 kali lebih banyak energi daripada petir biasa.
Peristiwa itu terjadi pada tahun 2018 dan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan 3 Agustus 2022 di jurnal Science Advances, para peneliti menganalisis gigantic jets tersebut.
Dengan mempelajari emisi gelombang radio jet menggunakan data satelit dan radar, Tim mempelajari bahwa petir itu memindahkan sekitar 300 coulomb energi dari puncak awan ke ionosfer yang lebih rendah. Ini adalah lapisan bermuatan partikel yang memisahkan atmosfer atas Bumi dari ruang hampa udara . 300 coulomb energi adalah ukuran yang kuat akrena kira-kira 60 kali lipat dari petir pada umumnya yang mengeluarkan 5 coulomb.
"Transfer muatan hampir dua kali lipat dibanding gigantic jets sebelumnya dan sebanding dengan yang terbesar yang pernah tercatat untuk sambaran dari atas ke darat," tulis para peneliti dalam penelitian tersebut sebagaimana dikutip Live Science Jumat 12 Agustus 2022.
Menangkap data terperinci seperti itu pada sambaran petir sangat besar membutuhkan keberuntungan. Seorang ilmuwan warga yang berbasis di Hawley, Texas memfilmkan jet dengan kamera cahaya rendah pada 14 Mei 2018. Dia berhasil merekam pelepasan raksasa keluar dari puncak awan sebelum terhubung dengan partikel bermuatan di ionosfer, sekitar 96 km di atas tanah.
Para ilmuwan yang menganalisis rekaman tersebut menemukan bahwa seperti keberuntungan, ginanic jets itu terjadi sangat dekat dengan pusat radar pemetaan petir besar (LMA). Ini adalah jaringan antena radio berbasis darat yang digunakan untuk memetakan lokasi dan waktu sambaran petir.
Tetapi mengapa petir meledak ke atas bukannya ke bawah? Para ilmuwan masih belum sepenuhnya jelas tentang hal itu, tetapi kemungkinan melibatkan semacam penyumbatan yang mencegah petir keluar melalui bagian bawah awan. Giganic jets biasanya diamati dalam badai yang tidak menghasilkan banyak sambaran petir awan-ke-tanah. (TrenAsia.com)