Ikan Bilih yang Hidup di Taman Kehati Semen Padang, Panjangnya Capai 17 cm

Kamis, 16 Juli 2020 14:45 WIB

Penulis:Sutan Kampai

Ikan bilih merupakan ikan endemik dari Danau Singkarak/Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Ikan bilih merupakan ikan endemik dari Danau Singkarak/Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra

PADANG - Upaya PT Semen Padang dalam melestarikan Ikan Bilih di kawasan Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) yang telah dimulai sejak 2018, membuahkan hasil. Ikan endemik asal Danau Singkarak itu, ternyata tumbuh dengan baik.

Ketua Tim Konservasi Ikan Bilih PT Semen Padang, Deni Zen, mengatakan, saat ini ikan bilih yang berada di area Kehati itu, secara fisik bisa mencapai ukuran maksimal antara 12-17 cm. Untuk sebuah ukuran ikan bilih, 12-17 cm itu, dapat dikatakan sudah berukuran bagus.

Menurut Deni, perkembangan ikan bilih di Taman Kehati cukup baik, karena secara ekologi kondisi ekosistem di area Kehati cocok dengan karakteristik ekosistem yang ada di habitat aslinya, yaitu di Danau Singkarak.

Baca Juga: Cerita Sukses dari Sekolah Nan Sederhana MTs Lubuk Kilangan Padang

Kemudian, kondisi air yang secara teknis juga mendukung bagi perkembangan ikan bilih, karena sumber air yang berada di area Kehati masih bersih dan bebas dari pencemaran. Dimana kondisi sungai di area Kehati cukup menyediakan sumber-sumber makanan alami ikan bilih, baik itu berupa plangton dan lumut yang banyak menempel di bebatuan di area sungai.

"Meski perkembangan ikan bilih cukup baik, namun sejumlah predator yang ada di sungai di kawasan Kehati juga jadi ancaman bagi ikan bilih ke depan," katanya, dari relis yang terima KabarMinang.id Kamis 16 Juli 2020.

Untuk itu, pihaknya dalam waktu dekat ini akan merelokasi area konservasi ikan bilih dari yang sebelumnya di area terbuka ke area yang tertutup dan lebih aman dari predator, yaitu di kolam yang ada di area perumahan Direksi.

"Selain faktor keamanan, relokasi Ikan Bilih ke kolam yang lokasinya juga berada di kawasan Taman Kehati, tentu akan mempermudah tim Kehati dalam memonitor dan mengevaluasi perkembangan ikan bilih," ujar dia.

Dikatakannya selain kini telah melestarikan ikan bilih, dalam waktu dekat ini, pihak Semen Padang juga akan menambah populasi ikan bilih di kawasan Kehati. Untuk itu, sebelum ikan bilih dipindahkan ke kolam, pihaknya terlebih dahulu akan mendesain kolam ikan, dengan menambahkan arena pemijahan buatan, yang paramternya disesuaikan dengan arena pemijahan alaminya di Danau Singkarak.

"Jadi diharapkan konservasi ini tidak hanya bisa membuktikan ikan bilih bisa hidup saja di Taman Kehati, tetapi juga dapat menambah populasinya, karena ikan ilih ini merupakan ikan endemik di Danau Singkarak," sebut dia.

Deni juga memaparkan bahwa Semen Padang ikut melestarikan ikan bilih, karena selain mempunyai Taman Kehati, bagi Semen Padang melestarikan ikan bilih juga bagian dari salah satu program untuk pencapaian predikat hijau.

Kemudian, juga sebagai salah satu bentuk tanggung jawab terhadap kelestarian ikan Bilih sebagai icon Sumatera Barat dan satu-satunbya spesies langka di dunia.

"Selain itu, juga sebagai upaya untuk mempertahankan keberadaan ikan ilih sebagai sumber mata pencarian masyarakat di sekitar Danau Singkarak," ungkap Deni.

Kerjasama Dengan Universitas Bung Hatta

Deni menambahkan bahwa dalam melestarikan ikan bilih, Semen Padang juga bekerjasama dengan Universitas Bung Hatta sebagai satu-satunya Perguruan Tinggi yang memiliki Fakultas Perikanan.

"Sejauh ini, baru dengan Universitas Bug Hatta. Ke depanya, kita akan melakukan kerjasama dengan lembaga masyarakat dan pemerintah daerah, terutama dalam hal penebaran hasil konservasi yang kami lakukan ke area lubuk-lubuk larangan," katanya.

"Dan juga pada akhirnya, kita akan bisa menebarkan kembali bibit Ikan Bilih dari area konservasi ke habitat aslinya di Danau Singkarak," imbuh Deni.

Baca Juga: Semen Padang Lakukan Efisiensi Energi dengan Optimalisasi Pembangkit Sendiri

Disamping melestarikan ikan bilih, kata Deni melanjutkan, bagi Semen Padang sendiri, khususnya di Taman Kehati, tentunya pelestarian ikan bilih jenis mictacoleucus padangensis ini juga dapat menambah spesies yang ada di kawasan Kehati.

Dan penambahan spesies ini, juga sejalan dengan rogram Proper Emas 2020. "Saat ini Semen Padang masih Proper Hijau. Mudah-mudahan melalui pelestarian ikan endemik ini, maka target Proper Emas 2020 dapat terwujud," katanya.

Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang Nur Anita Rahmawati mengatakan, upaya PT Semen Padang dalam pelestarian ikan bilih sebagai spesies endemik merupakan bentuk komitmen perusahaan pelestarian lingkungan hidup.

“Kami selalu menerapkan prinsip Triple Bottom Line yang meliputi Planet, Profit serta People dalam operasional perusahaan sebagai strategi bisnis berkelanjutan. Jadi Perusahaan tidak hanya mengedepankan keuntungan, tetapi juga pelestarian lingkungan dan pengembangan masyarakat,” jelas Anita.