Cerita Sukses dari Sekolah Nan Sederhana MTs Lubuk Kilangan Padang

Para pelajar MTs Lubuk Kilangan tengah belajar menggunakan fasilitas komputer dan kondisi ini sebelum COVID-19/Foto: Ist

PADANG - Kabar membanggakan datang dari Madrasyah Tsanawiyah (MTs) Lubuk Kilangan, Kota Padang. Sekolah yang dibina oleh Corporate Social Responsibility (CSR) Semen Padang itu, berhasil meluluskan 100 persen siswa kelas IX pada tahun 2020 ini.

Kebanggaan itu tidak habis di sana saja, semua lulusan sekolah yang berada di bawah Yayasan Perguruan Islam (YPI) Lubuk Kilangan itu, bahkan diterima di sejumlah sekolah negeri di Kota Padang.

Baca Juga: Hanya 4 Daerah di Sumbar yang Dinilai Aman Lakukan Sekolah Tatap Muka

Kepala Unit CSR Semen Padang Muhamad Ikrar mengatakan capaian yang draih oleh MTs Lubuk Kilangan tersebut merupakan prestasi yang luar biasa. Keberhasilan itu, juga dilengkapi dengan usaha dari seluruh majelis guru dan pengurus yayasan, yang telah memberikan pendidikan yang terbaik untuk sekolah MTs Lubuk Kilangan

Ikrar menyebutkan bahwa MTs Lubuk Kilangan ini adalah aset bagi Lubuk Kilangan, apalagi sepertiga dari guru yang ada merupakan lulusan S2. Namun begitu menurutnya, kesuksesan yang diraih ini adalah awal bagi MTs Lubuk Kilangan.

Di MTs Lubuk Kilangan itu, CSR Semen Padang dan UPZ Baznas Semen Padang dari awal telah memberikan pendampingan dan dukungan berupa operasional dan seragam sekolah untuk seluruh siswa.

Baca Juga: Waduh, Ombudsman Temukan Indikasi Pemalsuan Surat Keterangan Domisili

"Ke depan, kami di CSR bersama UPZ Baznas Semen Padang akan terus berusaha memberikan yang terbaik untuk kemajuan MTs Lubuk Kilangan ini," ujarnya melalui resli yang diterima KabarMinang.id, Sabtu 11 Juli 2020.

Ikrar pun mengaku bersyukur kesuksesan yang diraih MTs Lubuk Kilangan sudah sesuai dengan ekspektasi CSR Semen Padang, karena eksistensi MTs Lubuk Kilangan ini, telah dapat mengimplementasi Pilar Semen Padang Cerdas dengan baik dan telah dirasakan manfaatnya bagi masyarakat Lubuk Kilangan.

Senada dengan itu, Iskandar Z Lubis, salah satu inisiator pendirian MTs Lubuk Kilangan mengatakan bahwa dirinya yakin MTs Lubuk Kilangan bisa maju dan berkembang. Meski kebutuhan seperti sarana dan prasana semakin meningkat, namun Ia melihat bahwa hal itu justru memberi potensi bagi kemajuan MTs Lubuk Kilangan.

Baca Juga: Semen Indonesia Group Terima Dividen Rp24,95 Miliar dari Eks Holcim

"Yang berat itu menjaga bagaimana MTs Lubuk Kilangan ini terus berkelanjutan. Memang ini berat, tapi saya melihat bahwa capaian seperti 100 persen lulusan MTs Lubuk Kilangan diterima di sekolah negeri, menurut saya ini menjadi potensi bagi MTs Lubuk Kilangan ke depan," katanya.

Salah seorang siswa MTs Lubuk Kikangan yang lulus tahun ini bernama M. Yusuf Salam mengaku bersyukur bisa sekolah di MTs Lubuk Kilangan, karena di MTs Lubuk Kilangan ini dirinya dan seluruh siswa lainnya sapat belajar banyak hal, seperti akidah, hijrah dan kemandirian.

"Saya dan kawan-kawan bersyukur bisa sekolah gratis di sini. Mungkin orang lain memandang sekolah kami sederhana, tapi bagi kami ini sangat istimewa sekali. Proses inilah yang tidak bisa kami lupakan," ujar dia.

Baca Juga: Beli Seragam Sekolah Bukan Syarat Daftar Ulang Siswa, Kata Ombudsman

Kepala Madrasah MTs Lubuk Kilangan Zulmaidi mengatakan bahwa tahun 2020 ini, merupakan tahun pertama kelulusan bagi MTS Lubuk Kilangan dengan jumlah 41 siswa.

Siswa yang lulus itu diterima di sekolah negeri seperti MAN 1 Padang, SMK Negeri 8 Padang, SMK Negeri 1 Padang, SMA Negeri 14 dan SMA Negeri 15 Padang. Kemudian, juga ada yang diterima di SMAK Padang.

"Pencapaian 100 persen lulusan MTs Lubuk Kilangan yang diterima di sekolah negeri itu merupakan bagian dari program jangka pendek MTs Lubuk Kilangan. Dan alhamdulillah, di tahun ini kami bisa mewujudkan program tersebut. Ke depan, pencapaian ini akan terus kami pertahankan," katanya.

Baca Juga: Hai Pelajar SD dan SMP di Sumbar, Yuk Rebut Hadiah Jutaan Rupiah dari PP-IPTEK

Terkait tahun ajaran baru 2020/2021 yang bertepatan di tengah pandemi COVID-19, Zulmaidi menuturkan bahwa pihaknya akan memanfaatkan sistem belajar daring, luring dan moduling. Untuk daring, jelasnya, siswa dan guru memanfaatkan aplikasi Zoom 4 jam setiap harinya.

Kemudian luring, yaitu dengan cara merekam pelajaran yang disampaikan guru untuk dishare ke sekuruh siswa. "Sedangkan sistim moduling, yaitu guru memberikan modul kepada siswa untuk dikerjakan di rumah," sebutnya.

Bagikan

Related Stories