Etika
Rabu, 31 Januari 2024 11:41 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA - Bullying ternyata bisa terjadi di berbagai tempat, termasuk di lingkungan kerja. Seperti yang dilansir dari laman resmi Kemenkes, menurut survei yang dilakukan oleh Workplace Bullying Institute di Amerika pada tahun 2017, 19% warga Amerika mengalami bullying di tempat kerja, 19% lainnya menyaksikan tindakan bullying, dan 63% menyadari adanya perilaku bullying di lingkungan kerja.
Banyak orang terlibat dalam perilaku bullying, terutama di tempat kerja di mana kerja sama antar karyawan seharusnya dijaga dengan baik. Namun, tindakan bullying di tempat kerja bisa memberikan dampak negatif pada korban.
Bullying secara umum didefinisikan sebagai perilaku agresif, baik secara fisik maupun verbal, yang terjadi secara berulang dan melibatkan ketidakseimbangan kekuasaan sehingga korban sulit membela diri.
Untuk mengatasi bullying di tempat kerja, ada beberapa langkah yang dapat diambil, yaitu sebagai berikut.
Hindari memberikan reaksi emosional terhadap pelaku bullying, karena seringkali mereka mencari respons yang negatif dari korban. Menjaga ketenangan emosional dapat membantu mengurangi dampak tindakan bullying.
Cobalah berbicara dengan pelaku dan sampaikan pendapat dengan jelas. Lakukan komunikasi yang baik agar pelaku mau mendengarkan dan mohon agar tindakan bullying dihentikan.
Laporkan masalah ini kepada atasan atau departemen sumber daya manusia (HRD) agar mereka dapat membantu menemukan solusi terbaik. Pastikan untuk menyampaikan permasalahan dengan cara yang tepat agar dapat ditangani dengan efektif.
Berbagi pengalaman dengan rekan kerja, atasan, teman, atau terapis dapat membantu mengatasi efek negatif dari bullying dan memberikan dukungan emosional.
Jika bullying di tempat kerja tidak dapat ditoleransi, pertimbangkan untuk mencari pekerjaan baru di lingkungan yang lebih baik dan mendukung.
Penting juga bagi institusi untuk memperhatikan lingkungan kerja dan selalu waspada terhadap perilaku negatif seperti ancaman, tekanan, penghindaran, dan perendahan dari sesama karyawan atau atasan. Hal ini karena korban bullying cenderung enggan melaporkan pengalaman mereka karena takut konsekuensi yang mungkin timbul.
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Justina Nur Landhiani pada 31 Jan 2024
22 hari yang lalu