Senin, 15 Agustus 2022 21:20 WIB
Penulis:Sutan Marajo
Editor:Redaksi
Para arkeolog maritim di Jerman utara secara menemukan puing-puing kapal kargo berusia 400 tahun. Ajaibnya kapal dalam kondisi yang hampir utuh. Bahkan masih memiliki tong-tong kapur yang dibawanya untuk industri pembuatan batu berabad-abad yang lalu.
Kapal langka ini berasal dari periode Hanseatic ketika sekelompok serikat perdagangan Eropa utara mendominasi Laut Baltik dan Laut Utara dari abad ke-13 hingga ke-17. Biasanya kayu dengan cepat membusuk di bawah air di wilayah ini, dan beberapa bangkai kapal seusia ini pernah ditemukan kondisinya sudah rusak.
Tetapi para arkeolog maritim berpendapat bahwa bangkai kapal tersebut selamat di bawah gelombang karena dengan cepat ditelan dan dilindungi oleh lapisan lumpur halus yang dibawa oleh sungai Trave. Sungai yang mengarah ke kota Lübeck sekitar 8 kilometer ke daratan.
Sisa-sisa kapal pertama kali ditemukan pada tahun 2020 selama survei sonar rutin oleh otoritas saluran navigasi di Trave. Kapal terletak pada kedalaman sekitar 11 meter di bentangan luar sungai yang didominasi air asin.
Fritz Jürgens, arkeolog maritim utama pada proyek tersebut kepada Live Science mengatakan kapal itu memiliki panjang antara 20 hingga 25 m dan mungkin merupakan sebuah galliot atau kapal kargo bertiang tunggal yang umum selama periode Hanseatic.
Pada saat itu kota-kota dan serikat pekerja di Jerman utara dan di tempat lain di Eropa membentuk blok Hansa yang mendominasi perdagangan di seluruh Baltik dan Laut Utara.
Sekitar 150 tong kayu yang ditemukan di dalam dan di dekat kapal hampir utuh. Kapal ini diperkirakan tenggelam pada akhir abad ke-17.
Kapur dibuat dengan membakar batu kapur dan merupakan bahan penting untuk mortar yang digunakan dalam pengerjaan batu.
"Sumber untuk ini adalah Skandinavia - di tengah Swedia atau di utara Denmark," kata Jürgens. "Kami tahu bahwa kargo ini datang dari sana, kemungkinan besar ke Lübeck, karena Jerman utara tidak memiliki sumber batu kapur yang besar."
Penelitian sejarah menunjukkan kapal karam padda Desember 1680. Sebuah surat dari tanggal itu di arsip sejarah Lübeck menunjukkan bahwa voight, atau juru sita, Travemünde meminta penerima yang tidak dikenal untuk memulihkan muatan galliot yang kandas di sungai.
“Itu sesuai dengan apa yang diketahui tentang kapal karam Trave,” kata Jürgens. Hasil teknik penanggalan yang disebut dendrochronology juga mengungkapkan bahwa pola lingkaran pohon yang terlihat pada kayunya berasal dari pohon yang ditebang pada tahun 1650-an. (TrenAsia.com)