Lummo Umumkan Mendapatkan 80 Juta Dollar AS dari Investor Tingkat Global

Rabu, 19 Januari 2022 15:40 WIB

Penulis:Sutan Kampai

Editor:Sutan Kampai

5ee773f806816.jpg
Bukukas ganti nama jaddi Lummo (dok Bukukas)

BukuKas resmi mengganti nama jadi Lummo. Dalam pergantian nama itu, Lummo pun, mengumumkan perolehan investasi seri C senilai 80 juta Dollar AS yang dipimpin oleh Tiger Global dan Sequoia Capital India.

Investor teknologi dan e-commerce global lainnya yang juga berpartisipasi dalam putaran pendanaan ini adalah CapitalG, dana pertumbuhan independen dari perusahaan induk Google, Alphabet; CEO NuvemShop Santiago Sosa; dan mantan CEO Lazada Max Bittner.

Lummo merupakan perusahaan rintisan yang bergerak di bidang layanan perangkat lunak penghubung bisnis dengan pelanggan (software-as-a-service (SaaS)) dengan misi mempercepat pertumbuhan bisnis UMKM di Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya.

TOKKO, salah satu produk unggulan Lummo, telah melakukan rebranding menjadi LummoSHOP demi memperkokoh posisinya sebagai solusi layanan perangkat lunak penghubung bisnis terdepan bagi pelaku usaha dan pemilik merek (brand) dalam membuka dan memaksimalkan peluang usaha dengan berjualan online.

Nama Lummo berasal dari 'lumen', atau 'cahaya' dalam bahasa latin. Pemilihan nama ini sejalan dengan ambisi perusahaan untuk menjadi penerang bagi para pengusaha dan pemilik merek (brand), dan memudahkan mereka untuk membuka berbagai potensi untuk membangun bisnis melalui layanan perangkat lunak penghubung bisnis dengan pelanggannya (D2C SaaS).

“Kami bangga menyambut investor baru dalam mendukung perjalanan Lummo untuk mendukung lebih banyak UMKM menuju digitalisasi dan mendorong pertumbuhan bisnis mereka,” kata Krishnan Menon, CEO dan Founder Lummo.

“Arus pendanaan ini menunjukkan kepercayaan yang dimiliki investor terhadap tim dan produk unggulan Lummo sebagai mitra pilihan bagi para pelaku usaha dan UMKM. Disamping itu, dukungan ini juga menunjukkan keyakinan global terhadap pertumbuhan ekonomi digital yang pesat di kawasan ini. Kami membantu pelaku usaha dan pemilik merek (brand) membangun relasi dan menjual langsung ke pelanggan, serta memungkinkan mereka untuk membangun keunggulan brand onlinenya dengan memanfaatkan LummoSHOP,” tambahnya.

Lummo diluncurkan pertama kali di bulan Desember 2019 dengan nama BukuKas, yaitu aplikasi pembukuan untuk UMKM yang memiliki misi memberdayakan dan mendukung lebih banyak UMKM menuju digitalisasi.

Kemudian pada November 2020, perusahaan berekspansi meluncurkan TOKKO, layanan pembuat toko online yang memungkinan pelaku usaha membangun relasi langsung dengan pelanggan.

Di tengah tingginya persaingan bisnis online, UMKM merasakan manfaat yang besar untuk mengelola bisnisnya lebih baik dengan memanfaatkan solusi teknologi yang dihadirkan TOKKO, sehingga Gross Merchandise Value (GMV) di TOKKO (sekarang menjadi LummoSHOP) tumbuh hingga 11X lipat dari bulan Desember 2020 sampai dengan Desember 2021.

Untuk memperkuat komitmen mendorong digitalisasi UMKM daerah, perusahaan juga menghadirkan TOKKO Semesta yaitu sebuah program komunitas bagi UMKM dengan memberikan pendampingan, mentorship, dan pelatihan bisnis online dengan pendekatan personalisasi yang menyesuaikan dengan kebutuhan skala bisnis UMKM secara online maupun offline.

Evolusi LummoSHOP memperkuat keunggulan perusahaan dalam solusi inovasi teknologi yang menghubungkan bisnis langsung dengan pelanggan seperti chat commerce, integrasi katalog, custom domain, manajemen toko multi platform, fitur personalisasi untuk branding bisnis, dan beragam inovasi menarik lainnya.

Fitur manajemen toko multi platform yang ada di LummoSHOP memudahkan UMKM untuk mengelola semua pesanan pelanggan mereka dari beberapa platform belanja sekaligus dan menjadikan LummoSHOP pusat pengelolaan operasional bisnis online mereka. 
LummoSHOP juga membantu UMKM untuk membuat situs web resmi tokonya sehingga mereka dapat membangun merek dan identitas unik bisnis onlinenya.

Dengan pendekatan D2C yang dimiliki LummoSHOP, UMKM dapat memanfaatkan solusi teknologi seperti mengakses riwayat pembelian, pengelolaan basis pelanggan, serta analitik lainnya yang penting untuk membangun dan mengembangkan basis pelanggan yang kuat, tanpa adanya halangan dari pihak ketiga.

John Curtius, Partner di Tiger Global mengatakan, pihaknya sangat antusias menjadi bagian dari misi Lummo memberdayakan pelaku usaha dan pemilik merek (brands) untuk mempercepat pertumbuhan usaha dan membantu melayani pelanggan mereka dengan menyediakan solusi teknologi dan mitra terbaik. 
"Pertumbuhan ekonomi berbasis digital, terutama di Indonesia dan Asia Tenggara, merupakan fokus investasi kami yang utama. Kami telah melihat pertumbuhan pesat Lummo selama 2 tahun terakhir, dan sangat bangga melihat peningkatan dan inovasi berkelanjutan yang mendorong UMKM bertumbuh di ranah perdagangan elektronik. Kami berharap dapat terus mendukung perjalanan Lummo menuju fase pertumbuhan berikutnya,” sebut dia.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia, Teten Masduki mengatakan potensi nilai ekonomi digital di Indonesia, diproyeksikan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.

Pada tahun 2025 berdasarkan data dari Google dan Temasek, nilai ekonomi digital di Indonesia diproyeksikan Rp 1.700 triliun.

Menurutnya hal ini merupakan peluang khususnya platform digital untuk memanfaatkan potensi tersebut. Transaksi E-commerce UMKM berkontribusi Rp 186,8 T pada Semester I tahun 2021.

Hal itu menjadi bukti bahwa ekosistem digital memainkan peran penting memperluas pasar UMKM dan berkontribusi lebih terhadap perekonomian Indonesia.

“Selamat dan sukses atas re-branding TOKKO menjadi LummoSHOP yang bertujuan menciptakan brand yang lebih dinamis melalui kekuatan inovasi. Semoga melalui identitas baru ini dapat menjadi energi baru dalam upaya memajukan UMKM di Indonesia. Saya meyakini Lummo ini dapat mendukung perluasan pasar dan inklusi keuangan bagi UMKM khususnya di era digitalisasi yang kita hadapi saat ini,” kata Menkop UKM dalam sambutannya.

Menkop UKM menambahkan, perluasan literasi digital dan keuangan bagi pelaku UMKM memiliki posisi penting untuk mengakselerasi pertumbuhan ini.

“Disinilah menurut kami LummoSHOP dapat mengambil peran,” tuturnya.

Menurutnya, LummoSHOP menyediakan website resmi yang dapat dikelola UMKM secara mandiri tentunya menawarkan kelebihan tersendiri dengan memberikan alternatif untuk berjualan online bagi pelaku UMKM melalui pendekatan direct to consumer technology. Hal ini tentunya memberikan strategi baru dalam pemasaran produk UMKM yang lebih mengedepankan customer focus atau berorientasi kepada pelanggan.

“Kami percaya bahwa solusi layanan perangkat lunak penghubung bisnis dengan pelanggan yang kami miliki dapat membantu pelaku usaha dan UMKM membangun loyalitas pelanggan serta membantu mereka menghadapi dinamika persaingan di pasar online saat ini. LummoSHOP meningkatkan daya saing UMKM dan secara bersamaan mendorong mereka berfokus pada pelanggan, melalui manajemen basis pelanggan guna meningkatkan penjualannya,” Krishnan Menon.

Desember lalu, TOKKO memenangkan Google Play Users' Choice Award 2021 kategori 'aplikasi pilihan pengguna’. Penghargaan ini menunjukan solusi TOKKO telah membantu para pelaku usaha dalam mengembangkan bisnis online diterima dengan baik oleh para pengguna Android.

Setelah rebranding ke LummoSHOP, perusahaan akan meningkatkan upayanya untuk mendukung kesuksesan pelaku usaha melalui pendekatan perdagangan online D2C, serta menjadikan pengusaha lokal Indonesia bisa mengelola dan mengembangkan bisnis mereka secara lebih mandiri dan optimal agar lebih siap bersaing. (rilis)