Sabtu, 21 Januari 2023 23:16 WIB
Penulis:Egi Caniago
Editor:Egi Caniago
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan berjanji pihak pemerintah akan berjuang untuk menurunkan harga kedelai.
Disampaikan olehnya, pemerintah berkomitmen untuk menurunkan harga kedelai dari Rp14 ribu perkilogram menjadi Rp12 ribu hingga Rp11 ribu perkilogram.
Adapun upaya untuk menurunkan harga kedelai itu dilakukan melalui mekanisme penggantian selisih harga pembelian di tingkat perajin tahu dan tempe.
Salah satu opsi yang dicermati Kementerian Perdagangan (Kemendag) adalah penyederhanaan mekanisme pemberian bantuan penggantian selisih harga pembelian kedelai senilai Rp1.000 perkilogram sehingga manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh perajin tahu dan tempe.
"Saya perjuangkan agar penggantian selisih harga pembelian itu lebih mudah diakses secara merata kepada perajin tahu dan tempe di seluruh Indonesia. Jadi, pemerintah akan mengganti selisih harganya. Saya sampaikan, penggantiannya itu pada harga," ujar Zulkifli dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu, 21 Januari 2023.
Zulkifli pun sebelumnya sempat mengungkapkan bahwa pemberian bantuan kedelai belum terserap secara optimal, salah satunya alasannya adalah belum tersedianya data sasaran penerima yang memadai.
Kemudian, penyebab lainnya adalah belulm adanya Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia (Kopti) di seluruh wilayah. Selain itu, belum semua perajin tahu dan tempe tergabung sebagai anggota Kopti.
"Pengusaha tahu-tempe dapat penggantian Rp1.000. Kalau 1 ton saja, sudah Rp1 juta dan dia bikin ini, bikin itu, akhirnya bisa menghabiskan dana hingga Rp1 juta lebih. Belum nanti melalui koperasi, lama-lama berapa yang diterima?" kata Zulkifli.
Zulkifli pun mengatakan bahwa perajin tahu dan tempe tidak perlu khawatir untuk masalah ketersediaan bahan baku dengan harga terjangkau, khususnya menjelang Ramadhan.
Sejauh ini, pemerintah sudah mengimpor kedelai melalui entitas swasta, tidak melalui Bulog.
Pada Minggu, 15 Januari 2023 lalu, Zulkifli meninjau proses pembongkaran kedelai oleh FKS Group di Cilegon, Banten, yang mana pada saat itu terhitung sebanyak 56 ribu ton kedelai dengan harga Rp12 ribu perkilogram.
Jumlah kedelai itu bisa digunakan untuk mendukung program pemerintah dalam pemberian penggantian selisih harga pembelian kedelai menjadi Rp11 ribu perkilogram.
Pada 2022, Kemendag juga telah melaksanakan program pemberian bantuan penggantian selisih harga pembelian kedelai sesuai hasil rapat koordinasi terbatas tingkat menteri bidang perekonomian.
Bantuan tersebut disalurkan kepada perajin tahu dan tempe anggota koperasi yang bergerak di bawah naungan Gabungan Koperasi Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo).
Akan tetapi, aturan bantuan penggantian selisih harga tanpa persyaratan itu masih dalam proses pematangan. (*)