Pemerintah RI Minta Mitsubishi Segera Produksi Mobil Hybrid dan Listrik

Selasa, 28 Juni 2022 21:03 WIB

Penulis:Sutan Kampai

Editor:Redaksi

Model berpose di dekat mobil Mitsubishi yang dipamerkan pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2021, di JIEXpo Kemayoran, Jakarta, Jum’at, 16 April 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

Melanjutkan agenda lawatan ke Jepang, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita melakukan pertemuan dengan para pelaku usaha dari Negeri Sakura, di antaranya dengan prinsipal otomotif Mitsubishi Motors Corporation (MMC). Dalam pertemuan tersebut, Menperin dan pihak Mitsubishi membahas sejumlah isu terkait kegiatan produksi mobil Mitsubishi di Tanah Air.

Dari hasil kunjungan Menperin ke Mitsubishi Motors Okazaki Plant, didapatkan komitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi dan basis ekspor. Mitsubishi menargetkan kinerja ekspornya pada tahun 2022 mencapai 72 ribu unit, atau naik 30 ribu dibandingkan tahun 2021. Peningkatan ini akan memberikan sumbangsih surplus neraca perdagangan sebesar Rp7 triliun. “Tentunya Mitsubishi akan meningkatkan pasar ekspor, sehingga memberikan sumbangsih nyata pada kinerja ekspor Indonesia,” kata Menperin di Okazaki, Jepang, Senin (27/6).

Mitsubishi telah berkomitmen menambah negara tujuan ekspor dan memberikan izin kepada Agen Pemegang Merek (APM) di Indonesia untuk menambah sembilan negara lagi. Saat ini, APM Mitsubishi di Indonesia sudah mengekspor mobil ke 30 negara. “Mitsubishi juga menyatakan bahwa Australia akan menjadi salah satu negara yang masuk dalam list ekspor mereka,” ucap Menperin.

Menurut Agus, Australia merupakan pasar yang sangat penting bagi Indonesia. Apalagi, Indonesia dan Australia sudah terikat perjanjian perdagangan bebas Comperhensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).  "Pasar Australia ini sangat besar, apalagi kita sudah punya kesepakatan dagang, sehingga sayang sekali bila tidak dimanfaatkan," sebutnya

Kunjungan Menperin ke Mitsubishi kali ini merupakan tindak lanjut dari hasil kunjungan pada Maret 2021 lalu, di antaranya terkait dengan rencana penambahan investasi sebesar Rp11,2 triliun hingga 2025. Melalui penambahan investasi, Mitsubishi menargetkan peningkatan kapasitas produksi di Indonesia, dari 220 ribu unit menjadi 250 ribu unit kendaraan. Rencananya, Mitsubishi akan memproduksi tipe mobil Xpander Hybrid dan dua model baru, yang salah satunya akan diproduksi pada 2023.

Agus menuturkan, Kemenperin terus mendorong industri otomotif di Tanah Air, termasuk Mitsubishi, agar dapat mempercepat program produksi kendaraan emisi karbon rendah dengan teknologi Hybrid dan Battery Electric Vehicle (BEV) atau Electric Vehicle (EV) jenis key car dengan menerbitkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 36 tahun 2021 mengenai Kendaraan Emisi Karbon Rendah, yang diantaranya mengatur teknologi kendaraan jenis hybrid dan Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) berbasis baterai.

“Kami juga terus mendorong Mitsubishi agar dapat memproduksi kendaraan KBL Berbasis Baterai di Indonesia dengan penggunaan ukuran baterai yang lebih kecil (key car) menggunakan baterai 20 kWH dan driving range 170 kilometer,” ucapnya.

Di Okazaki Plant, Menperin sempat menjajal beberapa kendaraan listrik Mitsubishi dengan teknologi Battery Electric Vehicle dan Plug-in Hybrid Electric Vehicle, salah satunya Minicab MiEV 2WD. Mobil dengan dua roda penggerak ini memiliki jarak tempuh hingga 150 kilometer dalam sekali pengisian daya baterai berkapasitas 16 kilowatt (kWh). Keunggulan dari mobil ini di antaranya cocok untuk jalan sempit dengan small turning kecil 4,3 meter serta bisa mengatasi tanjakan curam.

Menperin juga melakukan test drive Mitsubishi eK X EV yang dibekali dengan baterai 20 kWh dengan jarak tempuh 180 kilometer dalam sekali pengisian daya (metode WLTC5). Tipe ini dilengkapi dua port pengisian baterai, yakni biasa dan cepat. Port pengisian biasa (AC200V/14.5A) membutuhkan waktu sekitar delapan jam untuk mencapai pengisian penuh. Sedangkan pengisian cepat hanya memerlukan waktu sekitar 40 menit untuk pengisian 80 persen.

Selanjutnya Menperin menjajal Mitsubishi Outlander 4WD yang merupakan Plug-In Hybdrid Electric Vehicle (PHEV). Mobil berjenis crossover tersebut memiliki sistem PHEV 4WD dengan motor listrik depan dan belakang lebih kuat. Mitsubishi Outlander PHEV memiliki mesin 2.400 cc yang dipadukan dengan dua motor listrik dan paket baterai 20 kWh. Dengan menggunakan baterai, mobil ini memiliki jangkauan hingga 87 km. (TrenAsia.com)