Kamis, 07 Juli 2022 18:11 WIB
Penulis:Sutan Marajo
Editor:Redaksi
Mendengar kata profesi liar membuat sebagian dari Anda berpikir bahwa hal ini merupakan pekerjaan yang tidak baik.
Namun nyatanya, profesi liar ini sangat familiar di kehidupan keseharian kita. Bukannya melelulu berkaitan dengan tindak kriminal, profesi liar merupakan sebuah profesi yang tidak resmi namun ada di sekitar masyarakat.
Selain itu, tahukan Anda bahwa profesi liar rupanya punya potensi untuk meraup cuan besar meskipun dari luar tak tampak seperti itu?
Berikut adalah profesi tak resmi yang bisa raup cuan gede dibanding profesi resmi lainnya.
Sejumlah tukang parkir yang biasanya tiba-tiba muncul saat akan mengeluarkan kendaraan ini ternyata menjadi salah satu profesi liar dengan jumlah cuan yang cukup menggiurkan.
Di beberapa perhelatan tertentu, sejumlah juru parkir liar bahkan mematok harga parkir yang lebih tinggi dibandingkan dengan biaya parkir resmi.
Coba berhitung, jika di sebuah daerah memuat kapasitas 40 motor per jam dengan biaya parkir sekitar Rp2.000 per kendaraan, maka dalam 8 jam tukang parkir liar bisa membawa pulang uang kisaran Rp640 ribu per harinya.
Lantaran keberadaan sejumlah juru parkir liar dianggap meresahkan, beberapa pemerintah daerah bahkan harus turun tangan untuk mengatasinya.
Polisi Cepek atau pak Ogah biasanya banyak ditemukan di persimpangan jalan untuk mengatur laju kendaraan.
Mereka biasanya bertugas untuk membantu para pengendara bermotor dalam berbelok ataupun memutar arah haluan. Biasanya, mereka akan diberikan imbalan dari pengemudi yang dibantunya.
Jika dihitung, seorang polisi cepek yang menjaga sebuah persimpangan bisa memperoleh pendapatan sebesar Rp150 ribu untuk durasi jaga minimal tiga jam. Jika dihitung dalam satu bulan, maka totalnya bisa mencapai Rp4,5 juta.
Jenis profesi liar dengan penghasilan yang besar di Indonesia yang terakhir adalah badut jalanan. Jika Anda sering melihat beberapa orang berpakaian boneka badut, penghasilan mereka bisa dibilang cukup tinggi.
Bahkan, ada yang mengatakan jika profesi badut jalanan tersebut penghasilannya bisa mencapai Rp500 ribu per hari. Hal itu bisa terjadi jika kondisi jalanan sedang sangat ramai.
Pernahkah Anda melihat ada orang yang berdiri di jembatan atau rusak sembari meminta iuran? Itulah pungli alias pungutan liar di jalanan.
Pungli biasanya melaksanakan aksinya di beberapa ruas jalan yang sedang dalam perbaikan. Sama seperti pak Ogah, mereka biasanya akan mengatur laju kendaraan dari dua arah sekaligus dan biasanya memberlakukan sistem buka tutup jalan.
Dari situlah, biasanya pungli liar dilakukan dengan dalih untuk keperluan perbaikan jalan. Meskipun membayar dengan nominal seikhlasnya, pendapatan dari pungli tersebut cukup banyak dan besar nominalnya terutama jika lalu lintas padat. (TrenAsia.com)