Usaha Jahit Mitra Binaan Pertamina di Padang ini Tetap Eksis di Tengah Pandemi

Senin, 30 Agustus 2021 20:09 WIB

Penulis:Sutan Marajo

Editor:Sutan Marajo

USHA JAHIT PERTAMINA.jpg
Usaha Jahit Mitra Binaan Pertamina di Padang (Dok. Humas Pertamina)

Sektor ekonomi mengalami dampak serius akibat pandemi Covid-19. Meskipun begitu, PT Pertamina (Persero) terus berkomitmen membangun dan mengembangkan kemandirian ekonomi masyarakat di sekitar wilayah operasinya.

Warga sekaligus mitra binaan Pertamina di Teluk Kabung Utara, Santi Fitri mengatakan, ia mampu bertahan dan tetap eksis menjalankan usaha menjahit di tengah pandemi. Padahal sebelumnya, Santi hanya ibu rumah tangga dan istri dari seorang nelayan dengan penghasilan tidak menentu.

“Penghasilan suami saya sangat memprihatinkan, tidak menentu, rata-rata hanya Rp30 ribu per hari dan kadang tidak ada sama sekali. Dulu kami harus hutang sana sini untuk mencukupi kebutuhan,” ujar Santi.

Kemudian, lanjutnya, ia mengikuti pelatihan menjahit yang merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Integrated Terminal (IT) Teluk Kabung. Setelah lima bulan mengikuti pelatihan, Santi membuka jasa jahit.

“Kami memperoleh peralatan dan perlengkapan menjahit dari Pertamina, kami belajar keras dan semakin berani menerima jahitan,” ucapnya.

Selain itu, Santi memberikan ilmunya secara gratis kepada kelompok masyarakat lain, ia berkeliling untuk mengajari masyarakat hingga terbentuk kelompok baru yang bernama D’Kartinis.

“Belajar bersama Bunda Santi membuat saya lebih baik. Sekarang saya sudah menerima jahitan tempahan sendiri, misalnya membuat baju anak, seprai, souvenir dan lain-lain, sangat bermanfaat,” kata anggota kelompok D’Kartinis, Yasni.

Saat pandemi, Santi dan anggota kelompok D’Kartinis memproduksi masker kain. Pesanan masker terus berdatangan dari berbagai daerah, mulai dari Kota Padang, Kota Payakumbuh, Kabupaten Pesisir Selatan, hingga Pulau Jawa. Dengan kegigihan dan keahlian yang sudah dimiliki, kini Santi bisa mendapatkan penghasilan dari upah jahit sebanyak Rp200 ribu per hari.

Pada kesempatan berbeda, Unit Manager Communication Relation & CSR Pertamina Regional Sumbagut, Taufikurachman dalam keterangan tertulisnya yang diterima, Senin (30/8/2021) menjelaskan, pihaknya akan terus berkomitmen dalam membangun kemandirian ekonomi masyarakat. Ia berharap pandemi Covid-19 tidak menghalangi mitra binaan Pertamina untuk semakin berkarya.

“Melalui program CSR kami terus berkomitmen mendorong ibu pejuang seperti Ibu Santi dan kelompoknya untuk terus berdaya dan menjadi agen perubahan (agent of change) dalam masyarakat. Kita berharap seluruh mitra binaan Pertamina dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat seperti energi yang terus bergerak membawa perubahan,” kata Taufikurachman.

(rilis)