Baru Mau Coba? Ini 6 Tips Aman Mulai Investasi Bitcoin

6 Cara Mulai Main Bitcoin yang Tepat untuk Pemula (Istimewa)

JAKARTA – Harga Bitcoin mengalami penurunan tajam setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan rencana kenaikan besar pada tarif impor produk asal China. Dalam waktu sekitar satu jam, nilai Bitcoin sempat merosot hingga US$105.000, sebelum akhirnya kembali menguat dan stabil di kisaran US$111.000.

Penurunan ini dipicu oleh pernyataan terbaru dari Gedung Putih, di mana Trump menegaskan bahwa AS akan menaikkan tarif impor produk China hingga 100% serta menerapkan pembatasan ekspor terhadap perangkat lunak strategis.

Sebagai langkah balasan, China juga menetapkan tarif baru terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Amerika Serikat mulai 14 Oktober. Kebijakan ini meniru langkah AS dan dinilai berpotensi mengganggu rantai pasok global serta arus pengiriman internasional.

Baca Juga: Menyibak Manuver Trump Hancurkan Bitcoin di Akhir Pekan

Setelah sempat anjlok pada akhir pekan lalu, Jumat, 10 Oktober 2025 dan kemudian berbalik menguat, kini harga Bitcoin kembali menunjukkan tren kenaikan. Dalam 24 jam terakhir, pasar kripto mengalami lonjakan tajam.

Harga Bitcoin pada hari Senin, 13 Oktober 2025 naik lebih dari 3%. Kenaikan tersebut terjadi seiring mencairnya ketegangan dagang antara AS dan China, yang mendorong pemulihan di pasar kripto.

Bitcoin merupakan mata uang digital yang tidak bergantung pada lembaga keuangan tradisional seperti bank atau pemerintah. Dilansir dari csirt.unair.ac.id, sebagai mata uang terdesentralisasi, Bitcoin memanfaatkan teknologi blockchain untuk mencatat setiap transaksi yang terjadi dengan aman dan transparan.

Setiap transaksi Bitcoin dicatat di dalam blockchain dan dapat diverifikasi oleh jaringan komputer yang tersebar di seluruh dunia. Keunggulan utama Bitcoin terletak pada sifatnya yang anonim dan terdesentralisasi, sehingga pengguna bisa melakukan transaksi tanpa perlu perantara seperti bank.

Hal ini memberikan kebebasan lebih bagi pengguna dalam mengelola aset digital mereka secara mandiri. Lantas, sebagai pemula bagaimana cara main bitcoin?

Cara Main Bitcoin yang Tepat Untuk Para Pemula

Dilansir dari beberapa sumber, berikut hal yang berlu kamu perhatikan sebelum bermain bitcoin:

1. Pelajari Dasar Cryptocurrency Sebelum Membeli

Salah satu kesalahan umum para pemula dalam berinvestasi kripto adalah kurang memahami tokenomics. Karena itu, sebelum memulai, sebaiknya pelajari terlebih dahulu mengenai tokenomics, whitepaper, tujuan, serta fungsi dari koin yang ingin kamu beli.

Dengan memahami hal-hal dasar tersebut, kamu dapat menghindari keputusan investasi yang terburu-buru atau sekadar ikut-ikutan tren.

2. Gunakan Uang Dingin untuk Bermain Bitcoin

Banyak ahli investasi menyarankan agar porsi investasi kripto tidak melebihi 5% dari total portofolio. Angka ini bukan tanpa alasan, 5% dianggap sebagai tingkat risiko maksimal yang masih aman bagi pemula, mengingat aset kripto memiliki tingkat fluktuasi yang sangat tinggi.

Investasi aset kripto memiliki tingkat risiko yang sangat tinggi. Karena itu, para investor disarankan untuk menggunakan uang dingin saat berinvestasi di Bitcoin.

Uang dingin sendiri merupakan uang yang tidak akan digunakan dalam waktu dekat, dengan kata lain, uang tersebut belum dialokasikan untuk kebutuhan atau pengeluaran penting.

3. Pilih Platform yang Sudah Resmi dan Terdaftar

Jangan mudah terbujuk oleh berbagai iklan atau promosi menarik dari beragam platform yang menawarkan transaksi Bitcoin. Pastikan kamu hanya bertransaksi melalui platform yang resmi dan terdaftar, memiliki reputasi baik, dan mudah digunakan.

Di Indonesia, aktivitas jual beli Bitcoin diawasi oleh BAPPEBTI (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi). Kamu bisa memeriksa daftar platform yang telah memperoleh izin resmi dan legal melalui situs resmi lembaga tersebut.

4. Hati-hati dalam Mengambil Keputusan

Nilai aset kripto bisa berubah dengan cepat dan tak menentu. Karena itu, investor perlu bersikap tenang serta mempertimbangkan setiap langkah dengan matang sebelum mengambil keputusan.

Sebagai contoh, ketika harga Bitcoin atau aset kripto lainnya menurun, sebaiknya tidak tergesa-gesa untuk menjualnya. Masih ada kemungkinan nilainya akan kembali naik. Jadi, pastikan setiap keputusan diambil dengan penuh pertimbangan dan kebijaksanaan.

5. Manfaatkan strategi Dollar-Cost Averaging (DCA)

DCA atau Dollar Cost Averaging adalah strategi membeli aset kripto dengan jumlah tetap secara rutin, misalnya setiap minggu atau setiap bulan. Cara ini membantu menyeimbangkan harga pembelian, sehingga kamu tidak terlalu terdampak oleh naik turunnya harga harian.

6. Fokus pada Aset yang Kredibel

Daripada mengikuti tren sesaat, sebaiknya pilih aset kripto yang memiliki rekam jejak yang jelas, sistem keamanan yang kuat, dan kegunaan nyata baik di dunia nyata maupun dalam ekosistem blockchain. Dengan cara ini, investasimu berpotensi lebih stabil dan tidak sekadar bergantung pada hype pasar.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Distika Safara Setianda pada 13 Oct 2025 

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 15 Okt 2025  

Editor: Redaksi Daerah
Redaksi Daerah

Redaksi Daerah

Lihat semua artikel

Related Stories