Profil Pavel Durov, Pendiri Telegram yang Dikabarkan Ditangkap di Prancis

Profil CEO Telegram Pavel Durov yang Dikabarkan Ditangkap di Bandara Prancis (Instagram.com/durov)

JAKARTA - CEO Telegram, Pavel Durov baru-baru ini dikabarkan telah ditangkap oleh polisi Prancis di bandara Paris. Pavel Durov ditahan setelah jet pribadinya mendarat di Bandara Le Bourget.

Seperti yang dilansir dari Times of India, penangkapan Pavel Durov diduga berkaitan dengan kurangnya moderasi konten di Telegram yang menurut polisi memungkinkan kegiatan kriminal berkembang.

Dilansir dari BBC, aplikasi Telegram dituduh gagal bekerja sama dengan penegak hukum atas perdagangan narkoba, kontens seksual anak, dan penipuan. Meski begitu, sebelumya Telegram membantah tidak memiliki moderasi yang memadai.

Tentu saja penangkapan miliarder di bidang teknologi ini memicu peringatan dari Moskow kepada Paris bahwa hak-hak Pavel Durov harus dihormati. Pemilik X saat ini, Elon Musk juga menyampaikan kritik bahwa kebebasan berbicara di Eropa sedang diserang.

Meski begitu Telegram menyangkal tuduhan tersebut. "Telegram mematuhi hukum Uni Eropa, termasuk Undang-Undang Layanan Digital — moderasi di platform ini sesuai dengan standar industri dan terus diperbaiki," kata Telegram dalam pernyataannya tentang penangkapan tersebut. "CEO Telegram, Pavel Durov, tidak memiliki hal yang disembunyikan dan sering bepergian ke Eropa," lanjut pernyataan itu. "Sungguh absurd mengklaim bahwa sebuah platform atau pemiliknya bertanggung jawab atas penyalahgunaan platform tersebut.

Profil Pavel Durov

Profil Pavel Durov Bos Telegram

Pavel Durov adalah pendiri dan CEO layanan pesan terenkripsi Telegram. Pavel Durov menjadi sorotan awal tahun ini saat ia mengumumkan bahwa Telegram telah mencapai 900 juta pengguna dan hampir meraih keuntungan.

Pavel Durov dijuluki sebagai "Mark Zuckerberg dari Rusia," menurut CNN, setelah ia ikut mendirikan platform media sosial VKontakte (VK) di negara asalnya pada tahun 2006.

Pada tahun 2014, Pavel Durov mengatakan bahwa ia telah dipecat dari VK. Sementara itu, VK menyatakan bahwa mereka bertindak berdasarkan surat pengunduran diri sebelumnya dari Pavel Durov yang belum dibatalkan.

Setelah itu pada tahun 2014, Pavel Durov meninggalkan Rusia dan menjual sahamnya di VK, setelah dilaporkan menolak bekerja sama dengan otoritas Rusia dan memberikan data terenkripsi pengguna aplikasi tersebut.

"Itu sedikit menyakitkan karena perusahaan pertama saya adalah seperti bayi saya. Tapi, di saat yang sama, saya menyadari bahwa saya lebih memilih untuk bebas; saya tidak ingin menerima perintah dari siapa pun," kata Pavel Durov kepada Carlson dalam wawancara tahun 2024 seperti yang dikutip dari Time pada Senin, 26 Agustus 2024. "

Perlu Anda ketahui bahwa Telegram didirikan oleh Pavel Durov bersama dengan saudaranya, Nikolai Durov pada 2013 lalu.  Menurut Telegram, aplikasi pesan ini "berfokus pada kecepatan dan keamanan. Telegram seperti gabungan antara SMS dan email—dan dapat memenuhi semua kebutuhan pesan pribadi atau bisnis Anda.

Telegram sendiri sempat diblokir di Rusia pada tahun 2018 hingga 2020 setelah Telegram menolak memberikan kunci enkripsi kepada Dinas Keamanan Federal (FSB) Rusia yang akan memberikan akses ke data pesan pengguna.

Pavel Durov lahir pada tahun 1984 di Uni Soviet, dan saat dirinya berusia 4 tahun, keluarganya pindah ke Italia. Pavel Durov sempat kembali ke Rusia setelah ayahnya mendapat pekerjaan di Universitas St Petersburg, di mana Durov kemudian menempuh pendidikan.

Durov memperoleh kewarganegaraan Prancis pada tahun 2021, tetapi tinggal di Dubai. Ia juga dilaporkan memiliki kewarganegaraan Uni Emirat Arab.

Menurut Forbes, per 25 Agustus, kekayaan bersih Pavel Durov diperkirakan mencapai $15,5 miliar atau sekitar Rp237,15 triliun. Pavel Durov bahkan saat ini berada di peringkat 120 dalam daftar miliarder Forbes.

Pavel Durov tidak menikah, tetapi dilaporkan memiliki lima anak yang ia miliki bersama mantan pacarnya, menurut profil Forbes-nya. Seperti yang dilansir dari Time, pada 29 Juli Pavel Durov mengatakan dalam sebuah postingan di Telegram bahwa ia memiliki lebih dari "100 anak biologis" melalui donasi sperma.

Itu tadi penjelasan mengenai sosok profil Pavel Durov, bos Telegram yang disebut ditangkap di bandara Prancis.

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh pada 26 Agt 2024  

Editor: Redaksi Daerah
Redaksi Daerah

Redaksi Daerah

Lihat semua artikel

Related Stories