Nasional
3 Negara yang Warganya Olah Daging Kucing Jadi Makanan, Termasuk Tetangga Indonesia!
JAKARTA – Baru-baru ini viral video di media sosial yang menunjukkan ada seorang pria di Semarang, Jawa Tengah yang tampak mengonsumsi daging kucing. Video tersebut viral setelah diunggah oleh seorang mahasiswa dari perguruan tinggi negeri di Kota Semarang, yang memergoki pria berinisial NY (63) sedang mengonsumsi daging kucing.
Dalam video tersebut, terlihat percakapan antara pelaku, yang adalah pemilik rumah kos dan perekam yang merupakan salah satu penghuni kos. Dalam percakapan tersebut, pelaku menjelaskan bahwa ia terpaksa mengonsumsi daging kucing karena menderita penyakit diabetes.
Dari hasil penyidikan sementara, pelaku mengaku telah mengonsumsi setidaknya 10 ekor kucing dalam setahun terakhir. Kebiasaan aneh ini mengejutkan warga setempat, terutama karena pelaku dikenal sebagai sosok yang tertutup, jarang bergaul, dan sering menimbulkan masalah.
- Mengenal Veddriq Leonardo: dari Jawara Ninja Warrior ke Juara Olimpiade
- 5 Rahasia Hemat Ala Bill Gates yang Bisa Anda Tiru
- Tips Agar Terhindar dari Pembobolan Rekening, Pahami Sebelum Rugi!
Lantas, dari kejadian tersebut, negara mana saja yang terkenal sering mengkonsumsi daging kucing?
Negara yang Sering Makan Daging Kucing
Dilansir dari World Population Review, berikut negara yang sering memakan daging kucing, antara lain:
1. Vietnam
Selama bertahun-tahun, ribuan kucing liar di Vietnam telah diculik dan dijual ke pedagang makanan, rumah tangga, dan bahkan restoran. Vietnam terkenal memiliki perdagangan gelap bawah tanah yang sangat menguntungkan dari menjual kucing dan anjing.
Kucing dan anjing sering dibuat menjadi semur atau sup. Tidak hanya itu, kucing juga sering dijadikan sate yang disajikan dengan serai, jahe, atau bahkan direndam dalam ketumbar dan cabai. Meski aneh, menu ini dianggap sebagai makanan lezat di kota Ho Chi Minh.
Meski ini ilegal untuk dikonsumsi, makanan ini masih disajikan di Vietnam. Permintaan terhadap makanan lezat ini sangat tinggi. Akibatnya, banyak hewan peliharaan sering kali dicuri dari rumah mereka di negara ini, atau bahkan dari negara tetangga seperti Thailand dan Laos, dan kemudian diselundupkan ke toko-toko Bucher khusus.
2. China
China merupakan salah satu konsumen daging kucing dan anjing terbesar di dunia. Bukan hanya pedagang pasar gelap, daging kucing dan anjing juga dapat ditemukan di berbagai provinsi dan wilayah di seluruh China. Di China, daging kucing dan anjing diolah dengan berbagai cara dan dianggap sebagai makanan lezat.
Daging kucing dan anjing dipercaya bermanfaat untuk Kesehatan, karena ada kepercayaan umum bahwa daging ini dapat meningkatkan metabolisme tubuh. Daging ini juga membantu menyejukkan tubuh selama musim panas dan menghangatkan tubuh selama musim dingin.
Biasanya, daging kucing dan anjing diolah sebagai sup, steak, atau dipadukan dengan sayuran dan nasi, dan disajikan dengan bumbu dan topping. Di China, pencurian hewan peliharaan termasuk kucing sering kali terjadi untuk mendukung industri daging kucing, di mana lebih dari empat juta anak kucing dikonsumsi setiap tahun.
3. Australia
Anehnya, banyak daerah dan pedagang menjual kucing sebagai makanan lezat bagi pelanggan mereka. Australia dikenal memiliki satwa liar yang paling melimpah, bahkan di daerah perkotaan, dan kucing liar pun tidak luput dari kategori ini.
- Harga Sembako di DKI Jakarta Hari Ini: Cabe Merah Besar Naik, Cabe Rawit Merah Turun
- Harga Emas Antam Melambung Rp10.000 Segram
- LQ45 Melejit 1 Persen, Didorong Kenaikan MBMA dan AMMN
Di Australia, tidak ada peraturan khusus yang melarang penyembelihan kucing untuk dikonsumsi. Meskipun tidak ada hukum yang secara khusus melarang konsumsi daging kucing, ada pasar gelap yang menghubungkan Asia dan Australia untuk perdagangan daging kucing.
Itu dia negara-negara yang sering makan daging kucing.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 09 Aug 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 13 Agt 2024