Nasional
5 Strategi Mengatur Bonus Kerja Agar Bertahan Lebih Lama
JAKARTA – Bonus kerja merupakan suatu bentuk penghargaan finansial yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan yang berhasil mencapai target atau kinerja tertentu.
Mendapat bonus tentu menjadi suatu momen yang paling ditunggu, selain bisa menambah tabungan, juga menjadi kesempatan untuk memperbaiki kondisi keuangan.
Akan tetapi, jika Anda tidak melakukan pengelolaan dengan bijak, bonus bisa cepat habis begitu saja. Lebih dari sekadar tambahan gaji, bonus sebenarnya juga bisa jadi kesempatan bagi Anda untuk menata masa depan finansial dengan lebih baik. Jika digunakan dengan perencanaan yang tepat, bonus dapat memberikan manfaat dalam jangka panjang.
Cara Mengatur Bonus Kerja agar Lebih Produktif dan Berkelanjutan
Dilansir dari beberapa sumber, berikut strategi mengatur bonus kerja agar lebih produktif dan berkelanjutan:
1. Sisihkan untuk Tabungan
Langkah ini menjaga keamanan keuangan saat menghadapi kebutuhan mendesak. Meski nominalnya tidak terlalu besar, tabungan dari bonus tetap memberikan manfaat nyata.
Di samping itu, menyisihkan sebagian bonus untuk tabungan juga membantu melatih disiplin dan menahan diri dari belanja berlebihan. Bonus kerja tidak selalu harus dihabiskan langsung. Dengan menabung, kita justru dapat belajar mengatur keuangan secara lebih terstruktur dan stabil.
2. Segera Lunasi Utang
Jika kamu masih memiliki utang yang belum lunas, bonus kerja bisa dimanfaatkan untuk melunasinya. Hal ini sejalan dengan prinsip dasar dalam perencanaan keuangan, yaitu menuntaskan utang terlebih dahulu.
Dalam konteks perencanaan keuangan, agar kondisi keuangan tetap sehat, total utang sebaiknya tidak melebihi nilai aset yang dimiliki. Rasio utang yang ideal adalah maksimal 50% dari aset. Semakin cepat utang dapat dilunasi, semakin dekat kamu mencapai tujuan keuangan yang diinginkan.
3. Gunakan untuk Investasi
Setelah melunasi utang dan menambah dana darurat, bonus kerja bisa dimanfaatkan sebagai modal untuk berinvestasi. Saat ini tersedia berbagai pilihan investasi, mulai dari reksa dana, asuransi, hingga saham.
Sebelum menentukan jenis investasi yang akan dipilih, pahami terlebih dahulu profil risiko dan sesuaikan dengan kondisi keuangan. Selain itu, pastikan tujuan investasi dibuat berdasarkan strategi perencanaan keuangan yang matang.
4. Gunakan untuk Kebutuhan Harian
Menggunakan bonus kerja untuk kebutuhan sehari-hari memang tak ada salahnya,tapi sebaiknya tetap dibatasi agar tidak cepat habis. Prioritaskan penggunaannya untuk hal-hal penting, seperti belanja bulanan atau pengeluaran utama lainnya.
Dengan cara ini, bonus kerja bisa memberikan manfaat nyata dalam kehidupan sehari-hari. Kita tetap merasa cukup tanpa berlebihan, sehingga bonus tetap terkelola dengan baik dan bermanfaat.
5. Self-reward untuk Diri Sendiri
Setelah mencapai target atau pencapaian tertentu di pekerjaan, wajar jika kamu memberi self-reward dari sebagian bonus kerja. Misalnya membeli barang yang sudah lama diidamkan atau sekadar berlibur singkat. Langkah ini penting untuk menjaga motivasi dan semangat kerja tetap tinggi.
Tentu saja, langkah ini sebaiknya dilakukan setelah kebutuhan finansial yang lebih prioritas, seperti pelunasan utang, penambahan dana darurat, dan proteksi asuransi, terpenuhi terlebih dahulu.
Untuk kamu yang sedang mengatur keuangan seperti mengatur bonus kerja, kalian bisa gunakan kalkulator finansial di TrenAsia. Aplikasi tersebut mudah digunakan, dan anti ribet tanpa bikin pusing. Kamu bisa mengakses kalkulator finansial tersebut di situs TrenAsia.id.
Fitur tersebut dibuat untuk kamu yang ingin mengetahui apakah kondisi keuanganmu masih aman atau sudah mulai berisiko. Kamu hanya memasukkan beberapa data, dan langsung bisa melihat skor kondisi finansialmu secara lengkap dengan analisis dan saran dari virtual expert yang terhubung dengan sistem berbasis kecerdasan buatan.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Distika Safara Setianda pada 18 Oct 2025
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 21 Okt 2025